Selasa 15 Jul 2014 23:00 WIB

Polri Telusuri Dugaan Polisi tak Netral

Hasil penghitungan suara di TPS
Hasil penghitungan suara di TPS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan menelusuri laporan dugaan oknum polisi yang tidak netral saat penyelenggaraan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

"Tentunya kami akan menelusuri kebenaran informasi itu. Jika ditemukan pasti akan ada penegakan hukum," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, Selasa (15/7).

Boy mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti laporan tentang sejumlah oknum polisi yang diduga terlibat dukungan terhadap salah satu pasangan calon presiden.

Boy menegaskan pihak Mabes Polri akan berupaya mencari bukti keterlibatan oknum polisi yang berpihak saat pemungutan suara.

Jenderal polisi bintang satu itu menyatakan Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Mabes Polri yang akan menangani mekanisme temuan anggota kepolisian yang tidak netral.

Sebelumnya, Koordinator Tim Advokasi Pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Habiburokhman, menduga adanya oknum polisi yang terlibat dukungan terhadap salah satu pasangan capres-cawapres.

Tim advokasi pasangan nomor urut satu itu menemukan indikasi dukungan terhadap salah satu capres di Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan, Kota Waringin Barat Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah.

Seorang anggota Polsek Marabahan diduga mengintimidasi panitia penyelenggara pemilu dan memanipulasi formulir C1 Di Desa Barabai Kecamata Marabahan Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan.

Kejadian serupa terjadi di Kotawaringin Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah juga terjadi perampasan formulir C1.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement