Selasa 15 Jul 2014 19:59 WIB

BMKG: Waspadai Jalur Mudik Sumatra-Jawa-Bali

Jalur Mudik
Foto: Antara
Jalur Mudik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan pemudik untuk mewaspadai hujan lebat dan gelombang tinggi di jalur Sumatera, Jawa, hingga Bali.

"BMKG akan memberikan informasi cuaca jalur mudik mulai pekan depan. Informasi cuaca ini mencakup tujuh hari sebelum dan tujuh hari sesudah hari raya Idul Fitri," kata Kepala Sub Bidang Cuaca Ekstrem BMKG Muhammad Fadli di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan hujan dengan intensitas lebat dan durasi yang tidak terlalu lama menyebar tidak merata di beberapa wilayah Indonesia, seperti Sumatra dan Jawa, sehingga akan memengaruhi pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua karena berisiko kecelakaan.

Jalur mudik yang perlu diwaspadai, antara lain di Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Banten, Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Bali.

Ia mengatakan pemudik yang menggunakan pelabuhan penyeberangan Gilimanuk-Ketapang dan Merak-Bakauheni perlu mewaspadai gelombang tinggi 2,0-2,5 meter yang diprediksi terjadi hingga tiga hari ke depan.

"Nah biasanya kapal penyeberangan yang digunakan kecil. Ini sangat berbahaya bila harus berlayar dalam kondisi gelombang tinggi. Kalau kapal besar sepertinya tidak terlalu berbahaya," katanya.

Dia mengharapkan warga menunda sehari perjalanan mudik apabila terjadi hujan lebat dan angin kencang yang memicu gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan. "Hujan dengan intensitas lebat biasanya terjadi di siang hingga sore hari. Baiknya melakukan perjalanan pada pagi hari termasuk ketika akan melakukan perjalanan dengan pesawat terbang agar lebih aman," katanya.

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem sejak Sabtu (12/7) yang akan berakhir pada Selasa, karena adanya tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah barat Bengkulu dan Samudera Pasifik sebelah utara Papua, serta kelembaban udara cukup tinggi di sebagian wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Kondisi tersebut mendukung pertumbuhan awan-awan hujan di sebagian wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa bagian barat dan selatan, Sulawesi, serta Papua.

sumber : Antar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement