Selasa 15 Jul 2014 18:25 WIB

Warga Palu Gelar Long March Solidaritas Palestina

Aksi solidaritas Gaza
Foto: Reuters/Chaiwat Subprasom
Aksi solidaritas Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Ratusan warga Kota Palu menggelar aksi "long march" (jalan kaki), Selasa, menyusuri jalan-jalan utama guna menggalang solidaritas untuk warga Palestina yang menjadi korban perang melawan Israel.

Aksi tersebut diprakarsai oleh Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Sulawesi Tengah yang dipimpin oleh Muhammad Ali Lamu.

Aksi itu dimulai dari Masjid Baiturrahim kemudian berjalan menyusuri Jalan Kartini, Jalan Moh Hatta dan Jalan Gatot Subroto.

Ali Lamu mengatakan sebagai warga muslim, masyarakat harus peduli terhadap rakyat Palestina yang menjadi korban kekejaman pasukan Israel.

Sesuai UUD 1945, dia mengatakan penjajahan di atas dunia ini harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

Aksi tersebut juga berupaya menggalang dana untuk membantu masyarakat yang menjadi korban kekejaman perang.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal Ikatan Ulama Palestina Syeikh Ali Ahmad Muqbil meminta dukungan warga Kota Palu agar mendoakan warga Palestina yang kini menjadi korban serbuan tentara Israel.

Permintaan dukungan itu berlangsung di Masjid Baiturrahim di Kota Palu, yang turut dihadiri Wali Kota Palu Rusdy Mastura dan ratusan warga Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah ini.

Syeikh Ali Ahmad Muqbil mengatakan saat ini rakyat Palestina, terutama yang berada di Jalur Gaza, menjadi korban perang dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Sejumlah rumah penduduk, rumah sakit dan masjid turut hancur ketika mendapat serangan rudal dari tentara Israel.

Menurutnya, bumi Palestina merupakan tempat suci bagi umat Islam karena di negara tersebut terdapat Masjid Al Aqsa yang menjadi bagian bersejarah ketika Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra' Mikraj.

Dia juga mengatakan, Palestina merupakan bumi para nabi sehingga Palestina harus diperjuangkan dari penyerbuan Israel.

Serangan Israel terhadap Palestina telah berlangsung selama lebih sepekan dan menewaskan hampir 200 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement