Selasa 15 Jul 2014 16:25 WIB

Ical Dinilai Gagal

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Mansyur Faqih
Politisi Senior Partai Golkar (kiri ke kanan) Zainal Bintang, Fahmi Idris, Ginandjar Kartasasmita, Andi Matalatta dan Yorrys Raweyai mengangkat tangan usai memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Perintis Kemerdekaan Jakarta, Selasa (15/7).
Foto: antara
Politisi Senior Partai Golkar (kiri ke kanan) Zainal Bintang, Fahmi Idris, Ginandjar Kartasasmita, Andi Matalatta dan Yorrys Raweyai mengangkat tangan usai memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Perintis Kemerdekaan Jakarta, Selasa (15/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dinilai gagal mengambil peran sebagai pemimpin. Ia dianggap tak mampu mengarahkan politik partainya ke arah lebih baik. Karenanya, ia didesak mundur dari jabatannya.

Politikus Senior Partai Golkar, Fahmi Idris mengatakan, Ical memimpin partai seperti mengelola perusahaan. Satu periode masa kepemimpinannya, parpol tersebut seolah kehilangan keterampilan berpolitik. Sehingga tak ada alasan untuk bertahan.

"Rangkaiannya, perolehan suara pileg tak sesuai target. Keinginannya jadi capres gagal, lalu menjadi cawapres juga tak ada yang berkenan," kata Fahmi di Jakarta, Selasa (15/7).

Ia menyebut, partai memperoleh suara terbanyak kedua dalam pileg. Namun memberikan dukungannya kepada pihak yang urutannya lebih rendah dari Golkar.

Karenanya, kata dia, arahan politik Ical kurang strategis. Padahal dukungan yang dianggap sah kepada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Kebijakan yang diambil Ical sebagai ketua umum pun dinilai merusak rekam jejak dan citra partai. Karenanya, tidak ada alasan lagi bagi dia untuk bertahan sebagai pemimpin. 

Sebab, beberapa faktor yang selama ini dianggap sebagai keunggulan Golkar malah semakin meredup.

"Sekarang ini, kader muda Golkar yang kompeten harus berusaha mengembalikan nama baik partainya itu sebagai parpol besar. Sedangkan Ical sebaiknya menyadari kegagalan yang ia lakukan dan mundur sebagai pimpinan," ujar dia.

Sebelumnya, sejumlah kader lintas generasi di Golkar melakukan jumpa pers terkait seruan penyelamatan partai. Selain Fahmi, politisi senior yang hadir antara lain Ginanjar Kartasasmita, Andi Mattalatta dan Zainal Bintang. 

Sedangkan poros muda diwakili Andi Sinulingga, Indra J Piliang dan ketua DPP Yoris Raweyai. Pertemuan tersebut menginisiasi adanya musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk melengserkan ketum Golkar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement