REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tujuh partai politik berkomitmen untuk menjalin kerja sama permanen yang tergabung dalam koalisi Merah Putih. Para elite partai itu menandatangani piagam kesepakatan di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (14/7).
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, koalisi permanen itu diproyeksikan di pemerintahan dan parlemen. Jika Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapat mandat, koalisi itu akan membuat pemerintahan berjalan efektif.
"Kita optimistis di pemerintahan bisa menang sehingga kita bisa produktif. Di parlemen juga kita kuat," kata dia di Wisma Proklamasi, Jakarta.
Koalisi Merah Putih merupakan pengusung pasangan Prabowo-Hatta. Selain Partai Gerindra, ada juga Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golkar, dan Partai Bulan Bintang (PBB). Partai Demokrat belakangan memutuskan untuk bergabung menjalin kerja sama dalam koalisi.
Fadli mengatakan, koalisi permanen itu berbasis kepercayaan antarpartai yang mempunyai cita-cita yang sama.
Belakangan ini memang sempat muncul wacana peta koalisi akan berubah jika Joko Widodo-Jusuf Kalla yang mendapat mandat dari rakyat. Partai Golkar yang diwacanakan dapat berpindah haluan.
Fadli mempunyai pandangan lain. "Anggapan itu namanya andai-andai, hanya berandai-andai kita lihat. Tapi kalau dari semangat spirit karena kesamaan cita-cita, saya kok yakin koalisi ini akan semakin mantap ke depan," kata dia.
Fadli mengatakan, koalisi Merah Putih terjalin bukan karena adanya kepentingan untuk kekuasaan semata dalam menghadapi pilpres. Melainkan karena punya cita-cita bersama untuk kepentingan Indonesia menjadi lebih baik.
Sejauh ini, ia tetap optimistis Prabowo-Hatta akan mendapat mandat dari rakyat dan koalisi permanen akan berjalan sesuai harapan. "Kita yakin menang kok, gak ada skenario kalah," ujar Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta itu.