Senin 14 Jul 2014 19:36 WIB

Minimarket Menjamur, Pedagang Pasar Tradisional Mulai Mengeluh

Pasar tradisional.
Foto: Republika/Prayogi
Pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pedagang pasar tradisional mengeluhkan banyaknya minimarket di Kota Makassar karena secara tidak langsung telah mengurangi omzet mereka.

"Biasanya yang mengambil telur dari kami adalah langganan yang punya warung-warung kecil, tetapi sejak minimarket bermunculan warung-warung ini banyak yang tutup sehingga kami kehilangan pelanggan dan omzet kami menurun," kata seorang pedagang telur di Pasar Terong, Rudi, di Makassar, Senin.

Rudi mengatakan bahwa dulu dalam sebulan mereka berani membeli hingga seribu rak telur per minggu dari penyalurnya di Kabupaten Sidrap, namun sekarang dia hanya mengambil kurang dari separuh jumlah tersebut.

"Kalau yang diharapkan membeli hanya pelanggan untuk keperluan rumah tangga, biasanya hanya sebulan sekali membeli itupun hanya satu atau dua rak, pelanggan pemilik warung yang kami harapkan, karena meski jumlah pembeliannya sedikit, tapi sering," kata Rudi.

Hal senada dikatakan oleh salah seorang pedagang barang campuran di Pasar Pa'baeng-baeng, Adi.

"Dulu, barang-barang seperti kopi, teh, gula, minyak dan beras lebih cepat terjual karena yang ambil barang dari warung-warung kecil, sekarang sudah jarang," kata Adi.

Menurut Adi, saat ini untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari masyarakat lebih memilih membeli di minimarket.

"Biar hanya beli kopi, orang lebih pilih masuk minimarket, padahal kalau minimarket itu ambil barangnya langsung di distributor besar, beda dengan warung kecil yang ambil di kami, jadi kalau warung kecil tutup, kami kehilangan pelanggan," tutur Adi.

Hingga tahun 2013, data Disperindag Kota Makassar menunjukkan jumlah mini market di Kota Makassar mencapai 151 unit.

Alfamart tercatat memiliki gerai terbanyak yakni 69 unit, disusul Alfa Ekspress 27 Unit, Alfa Midi 27 unit, dan Indomaret 28 unit. Angka ini Belum termasuk mini market lain seperti Indotim dan minimarket lokal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement