Senin 14 Jul 2014 13:20 WIB

Dua Juta Lahan Baru, Tugas Awal Kabinet Baru

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Taufik Rachman
Menteri Pertanian Suswono
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Menteri Pertanian Suswono

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Salah satu yang kerap dijadikan alasan kurangnya produksi pertanian yaitu terbatasnya lahan. Untuk itu penambahan lahan harus jadi prioritas pemerintah mendatang.

Menteri Pertanian Suswono akhir pekan lalu mengatakan sedikitnya dua juta hektare (ha) lahan pertanian baru harus dicetak di awal kabinet mendatang. Indonesia masih punya potensi meraih kemandirian pangan.

"Dua juta hektar (lahan baru) sudah memadai. Tapi lebih baik jika seluas-luasnya," kata Mentan.

Badan Pertanahan Nasional (BPN) kata Mentan melaporkan keberadaan 7,2 juta ha lahan yang terindikasi terlantar. Sebanyak 4,8 juta ha diantaranya cocok untuk ditanami produk pangan.

Prioritas selanjutnya setelah pencetakan lahan adalah realisasi reformasi agraria. Hal ini perlu diwujudkan agar petani pangan juga sejahtera dan sumber daya produksi tidak makin tipis.

Masalah utama lahan pertanian menurut Mentan adalah penguasaan lahan petani hanya sekitar 0,5 ha dan saluran irigasi yang tidak memadai. Jika sektor pertanian ingin maju, setidaknya petani harus memiliki 2 ha lahan untuk menyejahterakan keluarganya.

Agar hal ini terwujud, maka harus didukung politik anggaran yang memadai. Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menurutnya telah membangun pondasi infrastruktur pertanian yang kuat dengan menelurkan beberapa peraturan, salah satunya Undang-undang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement