REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Juru parkir (jukir) Monas yang dibakar oknum TNI AD, Yusri (47 tahun), akhirnya mengembuskan nafas terakhir pada Senin (14/7) sekitar pukul 05.30 WIB.
"Saya merasa terpukul. Anak saya jadi yatim, saya jadi janda," kata istri Yusri, Cut Megawati (42) di ruang instalasi jenazah di Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakara Pusat.
Megawati mengaku ikhlas dengan kepergian Yusri. Meski begitu, ia berharap hukum akan ditegakkan seadil-adilnya terhadap pelaku. "Saya ikhlas, tapi kalau sesuai syariat Islam, membunuh dibalas dengan dibunuh. Tapi, kami tetap mengikuti hukum yang berlaku di Indonesia," katanya sambil menangis.
Saat ini, jenazah Yusri tengah dimandikan dan diberi formalin. Menurut Ketua Komunitas Masyarakat Aceh di Bogor Mochtar Yusuf, yang mengawal kasus Yusri sejak awal mengatakan, jenazah akan diterbangkan sore ini ke kampung halaman, untuk selanjutnya dikebumikan di Lhokseumawe, Aceh.
"Nanti jam 6 sore (18.00), naik (maskapai) Garuda," kata Mochtar.
Pelaku pembakaran Yusri diketahui adalah Prajurit Satu (Pratu) Heri Ardiansyah. Atas tindakannya, Heri dipecat dari kesatuannya Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD). Pemecatan itu sekaligus dilakukan upacara pemecatan di lapangan upacara Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI AD, Gambir, Jakarta Pusat, pada pekan lalu.
TNI AD resmi memberhentikan Heri dengan tidak hormat. Kini Pratu Heri telah dikembalikan menjadi masyarakat biasa karena melakukan tindak kriminal pribadi saat menjadi anggota TNI-AD.