Sabtu 12 Jul 2014 22:16 WIB

Sindiran Prabowo terhadap Jokowi Sangat Disayangkan

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Didi Purwadi
Prabowo Subianto
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komentar Prabowo Subianto soal Joko Widodo saat interview dengan kantor berita BBC sangat disayangkan. Komentar tersebut dinilai pakar politik Unpad, Muradi, jauh dari sikap ksatria.

Dalam wawancara yang dilakukan dengan BBC, Prabowo mengatakan saingannya dalam pemilihan presiden (pilpres) yakni Joko Widodo bukanlah orang yang rendah hati.

Prabowo juga mengatakan Jokowi bukanlah orang yang merakyat. "Ia bukan orang yang merakyat, ia mengklaim diri sebagai orang yang rendah hati, tapi saya rasa itu cuma akting," kata Prabowo dalam wawancara tersebut.

Muradi menyatakan komentar Prabowo saat diwawancara BBC tersebut menegaskan bahwa sebagai mantan prajurit, tidak cukup memiliki jiwa ksatria.

"Salah satu jiwa ksatria tersebut adalah menghormati lawan sambil menunggu pengitungan resmi," kata Muradi, kepada Republika Online, Sabtu (12/7).

Prabowo sebelumnya menyatakan bahwa dia siap menerima hasil apapun dan menghormati hasil Pilpres 2014. Mantan Danjen Kopassus itu juga menghargai lawan sebagai bagian dari putra terbaik bangsa.

Namun ketika mengomentari rivalnya Joko Widodo dalam wawancara dengan BBC baru-baru ini, sikap Prabowo tersebut seolah bertolak belakang.

"Pada konteks ini, sisi ksatria dan negarawan Prabowo luntur oleh ambisi politik dan ketidakikhlasan menerima hasil dari hitung cepat tersebut," kata Muradi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement