REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT, KALTENG -- Penumpang mudik lebaran Idul Fitri melalui Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mulai memadati kapal laut yang bertolak menuju pulau Jawa.
"Hari ini ada sekitar 1.100 penumpang yang berangkat menuju Semarang dan kami perkirakan jumlah penumpang akan terus meningkat hingga menjelang lebaran nanti," kata Kepala PT Pelayaran Nasional Indonesia Cabang Sampit, Andi Baharudin di Sampit, Sabtu (12/7).
Sabtu pagi, kapal milik PT Pelni bertolak menuju Semarang mengangkut sekitar 1.100 penumpang. Jumlah ini jauh meningkat dibanding saat kondisi normal yang berkisar antara 400 hingga 500 penumpang tiap keberangkatannya.
Dia memastikan bahwa jumlah tersebut masih aman karena kapal milik Pelni berukuran besar. Pihaknya berkomitmen untuk mengedepankan faktor keamanan dan keselamatan penumpang meski jumlah penumpang meningkat tajam.
Peningkatan jumlah penumpang yang signifikan terjadi pada kapal tujuan Semarang, sedangkan untuk tujuan Surabaya belum signifikan. Meski begitu, jumlahnya diperkirakan juga akan terus meningkat seiring makin mendekati lebaran.
Untuk keberangkatan tanggal 15 Juli nanti, jumlah penumpang yang berangkat menuju Surabaya menggunakan KM Binaiya diperkirakan akan lebih banyak. Data sementara hingga saat ini saja jumlah penumpang yang membeli tiket sudah mencapai 1.300 orang
Musim arus mudik lebaran tahun ini, Pelni menyiapkan 50.000 tiket yang nantinya akan dilayani lima kapal dengan 11 kali keberangkatan selama Ramadhan, yakni tujuh keberangkatan ke Semarang dan empat keberangkatan ke Surabaya.
Berdasarkan prediksi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit, jumlah penumpang mudik lebaran tahun ini diperkirakan mencapai 52.451 orang atau naik 10.000 dibanding tahun lalu.
Andi mengimbau agar calon penumpang menghindari pembelian melalui calon supaya bisa mendapatkan harga normal. Saat ini harga tiket tujuan Semarang sekitar Rp 199.000 sedangkan ke Surabaya Rp 170.000. Tarif ini tidak akan dinaik karena belum lama ini sudah dinaikkan sekitar 20 persen oleh pemerintah.
"Untuk musim mudik tahun ini hampir semuanya berangkat siang karena kebetulan pasangnya siang. Tapi kita harus selalu tepat waktu karena kalau telat maka bisa terjebak surut," jelas Andi seraya berharap penyelenggaran arus mudik tahun ini berjalan lancar.