Selasa 08 Jul 2014 23:57 WIB

PPI Portugal Ajak Kukuhkan Persatuan usai Pencoblosan

Maskot Pemilu 2014
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Maskot Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Portugal menyerukan agar ketegangan akibat perbedaan pilihan politik dapat diakhiri setelah masyarakat keluar dari bilik suara pada tanggal 9 Juli dan selanjutnya persatuan harus dikukuhkan kembali.

"Berbeda pilihan politik itu wajar, tetapi segera lupakan siapa capresmu dan mari kita jaga kedamaian Indonesia. Silakan hitung kotak suara bersama-sama. Siapa pun yang tampil sebagai pemenang harus diterima sebagai hasil demokrasi," ujar Ketua PPI Portugal, Seilendria Hadiwardoyo, dalam surat elektroniknya yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.

PPI Portugal menghargai munculnya pernyataan-pernyataan dukungan dari kelompok-kelompok mahasiswa Indonesia di luar negeri terhadap kedua pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa serta Joko Widodo-Jusuf Kalla. Hal itu, kata Seilendria, merupakan tanda meningkatnya partisipasi warga Indonesia di luar negeri terhadap proses politik di negeri sendiri.

Meskipun demikian, organisasi mahasiswa Indonesia di negeri terbarat Eropa itu mengimbau para pendukung masing-masing capres-cawapresagar berlapang dada untuk menerima kenyataan seandainya calon yang didukungnya kalah.

"Kalah atau menang dalam pemilihan itu biasa. Yang penting, kita telah melihat para penyelenggara Pemilu berusaha menyelenggarakan Pemilu sebaik mungkin. Berbagai tuduhan kecurangan hendaknya diselesaikan melalui mekanisme resmi, dan bukan jadi alat provokasi untuk menolak pihak yang menang," kata Seilendria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement