REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) optimis partisipasi pemilih pada pemilu presiden 2014 ini meningkat dibanding pemilu legislatif dan pilpres tahun 2009. Partisipasi pemilih pada pileg kemarin tercatat hingga 75 persen, sementara pada pilpres 2009 tercatat 73 persen.
"Kami optimis lebih tinggi, voter turn out lebih tinggi dibanding pileg dan pilpres 2009. Kalau dulu 73 persen kami optimis sekarang di atas pileg, angkanya di atas 75 persen," kata Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah, di kantor KPU, Jakarta, Selasa (7/8).
Optimisme tersebut, menurut Ferry, karena melihat antusiasme masyarakat terhadap sosialisasi pilpres yang dilakukan KPU. Sosialisasi berjenjang yang dilakukan KPU, menurutnya disambut antusiasme tinggi dari masyarakat. Selain itu, KPU juga banyak menerima masukan, aduan, dan pertanyaan dari masyarakat tentang teknis pemungutan suara besok.
Pilpres 2014 diperkirakan Ferry, akan diminati sebagian besar pemilih juga menyangkut soal kemudahan memilih. KPU melalui peraturan KPU mengakomodasi pemilih yang belum terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) melalui daftar pemilih tambahan (DPTb).
KPU juga memudahkan pemilih perantau untuk pindah memilih sesuai domisili melalui daftar pemilih khusus (DPK). Masyarakat yang berhak memilih namun belum terdaftar dalam DPT juga diakomodasi memilih melalui daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb).
Pilpres 2014 akan diikuti banyak masyakarat, menurut Ferry, juga sudah tergambar dari gairah masyarakat menyambut pilpres. Suasana dan antusiasme menyambut 9 Juli menurutnya terasa cukup kuat. Sehingga target partisipasi pemilih di atas 75 persen sangat realistis untuk dicapai.