Selasa 08 Jul 2014 16:52 WIB

M2B Laporkan Jakarta Post ke Dewan Pers

Karikatur Jakarta Post, edisi Kamis 3 Juli 2014
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Karikatur Jakarta Post, edisi Kamis 3 Juli 2014

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Organisasi kepemudaan Muslim Muda Banten (M2B) melaporkan harian The Jakarta Post ke Dewan Pers terkait karikatur yang dinilai melukai hati umat Islam.

"Hari ini, kami melaporkan harian The Jakarta Post ke Dewan Pers, terkait karikatur yang dimuat pada 3 Juli itu," ujar Juru bicara MMB, Muhammad Arif Kirdiat di Jakarta, Selasa.

Laporan tersebut diterima oleh Anggota Pokja Pengaduan Dewan Pers, Ismanto. M2B melaporkan The Jakarta Post ke Dewan Pers karena karikatur tersebut termasuk produk jurnalistik.

Arif beralasan The Jakarta Post dilaporkan ke Dewan Pers karena memuat karikatur yang dinilai mencederai hati umat Islam.

Harian The Jakarta Post 3 Juli menampilkan karikatur yang bermaksud menyindir deklarasi kelompok pejuang Islamic State of Iraq and Sham (ISIS). Karikatur itu menampilkan gambar seorang komandan kelompok pejuang yang tengah menaikkan bendera hitam bergambar tengkorak khas bajak laut.

Di atas gambar tengkorak terdapat tulisan kalimat tauhid yang suci bagi umat Islam.

"Penyandingan antara kalimat tauhid dengan tengkorak ini tidak sesuai. Ini sama saja dengan mengidentikkan Islam dengan terorisme," jelas dia.

Karikatur itu juga memuat beberapa gambar dengan menampilkan lima orang dengan mata tertutup kain dan berlutut di tanah dan tangannya terikat di belakang dengan posisi ditodong senjata.

Di belakang lima orang tersebut, berdiri pria berjenggot dan bersorban dengan mengacungkan senjata laras panjang kepada mereka.

Arif mengatakan pihaknya mendesak agar harian The Jakarta Post meminta maaf secara terbuka kepada umat Islam.

"Kami meminta permintaan maaf yang dimuat di 10 media."

Selain itu, pihak M2B juga akan melaporkan harian tersebut ke pihak berwajib sesuai dengan Undang-Undang No. 1/PNPS/1965 tentang Penyalahgunaan dan atau Penodaan Agama

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement