REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Bio Farma (Persero) adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. Bio Farma dikenal sebagai satu-satunya produsen vaksin bagi manusia di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara.
Bio Farma mendedikasikan dirinya dalam rangka memproduksi vaksin dan antisera berkualitas internasional. Produksi vaksin dan anti sera ini diproduksi untuk turut serta mendukung program imunisasi nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia dengan kualitas derajat kesehatan yang lebih baik.
Sebagai produsen vaksin dan antisera, Bio Farma mencatat sejarah yang panjang. Pada 6 Agustus 1890 pemerintah Hindia Belanda mendirikan Parc Vaccinogene. Cikal bakal Bio Farma ini berdiri berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Hindia Belanda Nomor 14 tahun 1890. Lembaga ini dibentuk di Rumah Sakit Militer Weltevreden, Batavia yang saat ini telah berubah fungsi menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto), Jakarta.
Pada tahun 1895 – 1901, Parc Vaccinogene, berganti nama menjadi Parc Vaccinogene en Instituut Pasteur . Perubahan kembali terjadi pada 1902 – 1941 dengan nama Landskoepoek Inrichting en Instituut Pasteur . Pada tahun 1923, perusahaan yang berlokasi di Jakarta dipindahkan ke Jalan Pasteur No. 28 Bandung yang dipimpin oleh L. Otten.
Saat penjajahan Jepang, Landskoepoek Inrichting en Instituut Pasteur berganti nama Bandung Boeki Kenkyushoo dipimpin oleh Kikuo Kurauchi.
Perubahan kembali terjadi pascakemerdekaan RI. Bandung Boeki Kenkyushoo, berganti nama menjadi Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur. Perusahaan ini dipimpin oleh R. M. Sardjito yang merupakan Pemimpin Indonesia pertama. Pada saat kepemimpinan R. M. Sardjito, lokasi sempat dipindahkan ke daerah Klaten.
Tahun 1946 – 1949. pada masa Agresi Militer, saat Bandung kembali diduduki oleh Belanda. ia kembali berganti nama menjadi Landskoepoek Inrichting en Instituut Pasteur. Pada 1950 – 1954 kembali berganti nama menjadi Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur. Lembaga ini merupakan salah satu jawatan dalam lingkungan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Pada masa nasionalisasi kepemilikan perusahaan Belanda di Indonesia, ia berganti nama kembali menjadi Perusahaan Negara Pasteur atau PN. Pasteur. Pada tahun 1961 PN Pasteur
berganti nama dengan Perusahaan Negara Bio Farma” atau lebih dikenal dengan nama PN. Bio Farma.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1978, PN Bio Farma menjadi Perusahaan Umum Bio Farma yang lebih dikenal dengan nama Perum Bio Farma. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1997, nama perusahaan kembali berubah dari Perum Bio Farma menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) atau lebih dikenal dengan nama PT Bio Farma (Persero) sampai dengan saat ini. adv