REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sejumlah polisi wanita (polwan) di jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Lampung menantikan segera terbitnya penerapan jilbab di lingkungan kerja mereka. Saat ini, tercatat sekitar 20 persen Polwan di Polda Lampung mengenakan jilbab.
"Kami senior polwan di Polda Lampung, berdasarkan kebijakan tertinggi kami, dan tetap mendukung keputusan pimpinan tertinggi kami. Kami (polwan berjilbab dan belum) masih menunggu kebijakan tersebut keluar," kata AKBP Sulistyaningsih, yang juga menjabat kepala Bidang Humas Polda Lampung kepada Republika, Ahad (6/7).
Ia mengatakan saat ini jajaran polwa senior di Polda Lampung, sudah mengenakan jilbab meski belum keluar aturan dari mabes. "Jumlahnya ada 20 persen polwan senior berjilbab, mereka ada staf dan biro di Polda Lampung," kata dia.
Bagi polwan yang sudah berjilbab, ia menegaskan polda Lampung tidak melarang, karena itu hak asasi manusia. Sedangkan kepada polwan junior, ia menyatakan bahwa hal tersebut belum ada aturan dan kebijakan dari pimpinan tertinggi di Mabes Polri.
Ia mengakui penggunaan jilbab bagi polwan dalam berdinas tidak mengurangi penampilan dan kerja polwan sehari-hari. "Saya kira pakai hijab tidak mengurangi penampilan polwan dalam berdinas dan masih pantas, serta gerakannya tetap lincah. Tapi, kami masih menunggu aturannya yang berlaku," kata Sulistyaningsih.
Kendati demikian, ia sebagai bagian dari anggota Polri, ia tetap menunggu keluarnya kebijakan dan keputusan dari pimpinan tertinggi di Mabes Polri. Sedangkan di luar dinas, ia mengungkapkan tidak ada larangan polwan menggunakan jilbab. "Kalau lagi pakaian preman, tetap berjilbab," ungkapnya.