Sabtu 05 Jul 2014 20:03 WIB

Mahasiswa dan Alumni ITS Dorong Rekonsiliasi Kedua Kubu

Rep: c30 / Red: Esthi Maharani
Calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto (kiri), dan calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo (kanan), berjabat tangan jelang debat di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta, Ahad (22/6).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto (kiri), dan calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo (kanan), berjabat tangan jelang debat di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta, Ahad (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Massa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa dan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (Gama ITS) Surabaya menggelar aksi damai menyambut pemilihan presiden (pilpres) 2014. Aksi bertajuk 'Takjil Perdamaian' ini mendorong kedua kubu capres dan cawapres untuk rekonsiliasi serta mengajak seluruh elemen untuk menjaga kondusifitas selama pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan itu.

Koordinator aksi Lege Agus Nasruddin mengatakan, aksi ini berawal dari keprihatinan atas kondisi politik yang terjadi selama masa kampanye. Saling serang di antara kedua kubu dilakukan secara terbuka tanpa rasa malu. Saling fitnah dan membuka aib orang lain dianggap bukan sesuatu yang tabu. Yang paling menggelikan, kata dia, para purnawirawan jenderal bersiap pasang badan untuk 'menembak' kubu lawan.

"Kondisi ini mengkhawatirkan bagi kedaulatan sebuah negara dan tentu mengusik kedamaian masyarakat karena rawan konflik sosial. Harus ada rekonsiliasi dari kedua kubu," katanya saat ditemui di sela aksi di Jalan Arief Rahman Hakim, Surabaya, Sabtu (5/7).

Dalam aksinya, kedua pendukung pasangan capres dan cawapres mengenakan atribut bergambar jagoannya masing-masing. Mereka bersama-sama membagikan takjil kepada masyarakat yang melintas di sepanjang Jalan Arief Rahman Hakim. Tidak hanya itu, massa aksi juga membagikan visi dan misi masing-masing pasangan capres-cawapres yang dijilid dalam sebendel berkas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement