REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Gunung Slamet yang terletak di Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, dilaporkan masih mengeluarkan letusan abu.
"Bahkan, tadi malam (Jumat malam) ada hujan abu tipis di sekitar pos pengamatan," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet, Sudrajat saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa hingga saat ini lontaran material pijar tidak lagi terpantau keluar dari Gunung Slamet. Lontaran material pijar tersebut hanya terpantau pada Senin (30/6) malam hingga Selasa (1/7) dini hari sebanyak tiga kali.
"Kebetulan dua malam terakhir banyak tertutup kabut, sehingga tidak bisa terpantau," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa sejak aktivitas Gunung Slamet kembali meningkat pada tanggal 29 Juni, hingga sekarang belum ada tanda-tanda menurun. Oleh karena itu, kata dia, status Gunung Slamet masih tetap "Waspada" (Level II).
Disinggung mengenai kemungkinan status Gunung Slamet akan ditingkatkan menjadi "Siaga" (Level III), Sudrajat mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada tanda-tanda atau parameter yang dibutuhkan untuk peningkatan status.
Ia menduga peningkatan aktivitas Gunung Slamet kali ini akibat adanya sisa gas dari peningkatan aktivitas sebelumnya yang tertutup bebatuan. Dalam hal ini, lanjut dia, Gunung Slamet sedang melepaskan sisa energi yang sempat tertutup bebatuan.
"Mudah-mudahan begitu," katanya.