Jumat 04 Jul 2014 16:55 WIB

BI Apresiasi Pilpres Satu Putaran

Rep: Satya Festiani/ Red: Esthi Maharani
Agus Marto
Foto: antara
Agus Marto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengapresiasi Pemilihan Presiden (Pilpres) akan dilakukan hanya satu putaran. Hal itu dinilai akan mengurangi tekanan terhadap nilai tukar rupiah.

"Kemarin kita mendengar bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) memastikan pemilu satu putaran dan kita lihat juga kedua calon menyampaikan komitmen secara damai itu positif sekali," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo yang ditemui usai Rapat Koordinasi antara Pemerintah dan BI, Jumat (4/7).

Persaingan yang ketat antara kedua calon presiden (Capres) telah membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah. Rupiah bahkan sempat menyentuh angka Rp 12 ribu.

Sementara itu, hari ini, Jumat (4/7) rupiah dalam kurs tengah BI tercatat pada Rp 11.887 per dolar AS, menguat dari hari sebelumnya yang tercatat pada Rp 11.963 per dolar AS.

Agus mengatakan, pelemahan rupiah juga disebabkan oleh pembayaran kewajiban luar negeri dalam bentuk repatriasi keuntungan, pembagian dividen dan pembayaran bunga.

"Dan juga yang sebelumnya di pasar valas net supply dan kemarin ini terjadi net demand sehingga kemudian terjadi tekanan di nilai rupiah," ujarnya.

Kepala Ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan mengatakan, rupiah akan kembali menguat pasca pembentukan pemerintahan baru. Rupiah diproyeksikan menguat ke angka Rp 11.500-11.600 per dolar AS.

"Dengan ketidakpastian politik berkurang, aliran modal asing akan masuk," ujar Fauzi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement