Jumat 04 Jul 2014 15:43 WIB

16 Tahun, Demokrasi Indonesia Tidak Terlalu Baik

Rep: c75/ Red: Esthi Maharani
Siti Zuhro
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Siti Zuhro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengatakan 16 tahun demokrasi di Indonesia berjalan. Kualitas demokrasi di Indonesia tidak terlalu baik. Itu karena faktor transparansi serta akuntabilitas dalam demokrasi di Indonesia tidak berjalan meskipun partisipasi publik di Indonesia menonjol.

“Untuk ukuran 16 tahun demokrasi, kualitas cukup tidak baik karena partisipasi yang menonjol tapi tranparansi dan akuntabilitas tidak berjalan,” ujar pengamat politik LIPI, Siti Zuhro kepada Republika saat dihubungi, Jumat (4/7).

Ia mengatakan demokrasi bukan bangunan yang sekali jadi. Untuk membangun demokrasi harus dilakukan secara regular dan terus menerus sampai pada format yang memenuhi sistem demokrasi.  

“Ini (Demokrasi Indonesia) baru 16 tahun,” ungkapnya.

Menurutnya, demokrasi di Indonesia yang baru berumur 16 tahun tidak bisa langsung utuh. Karena kondisi masyarakat Indonesia yang komunal.

Berdasarkan survey BPS, Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) pada 2013 mencapai angka 63,68 dari skala 0-100 atau stuck di kategori 'sedang'. Dengan rincian, aspek kebebasan sipil mencatat angka rata-rata nasional 79,00, naik 1,05 dibanding 2012. Aspek hak-hak politik tercatat 46,25 turun sedikit dibanding tahun 2012 46,33. Aspek lembaga demokrasi 72,11 atau naik 2,83 poin dibanding tahun 2012.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement