REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -– Para petani di Kabupaten Indramayu berharap waduk Jatigede segera beroperasi. Pasalnya, waduk tersebut dapat mengatasi masalah kekeringan yang selalu terjadi setiap tahun.
"Dengan adanya Waduk Jatigede, pasokan air bisa terjamin, termasuk di musim kemarau,’’ ujar seorang petani di Desa/Kecamatan Kandanghaur, Wartadi, Kamis (3/7).
Wartadi mengatakan, selama ini areal sawahnya hanya menggantungkan pengairan dari sistem tadah hujan. Karenanya, dia tidak memiliki kepastian kecukupan air saat musim tanam gadu (kemarau).
"Kadang saat sudah mulai tanam (gadu), ternyata hujan tidak turun lagi sehingga tanaman padi jadi kekeringan,’’ keluh Wartadi.
Hal senada diungkapkan Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang. Dia menyebutkan, selama ini, ribuan hektare tanaman padi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Indramayu selalu terancam mengalami kekeringan setiap musim kemarau. Hal itu dikarenakan air irigasi yang bersumber dari bendung Rentang dan waduk Jatiluhur, tidak dapat memasok seluruh kecamatan.
Sementara air hujan, tidak bisa dipastikan selalu ada untuk memasok air ke areal persawahan. Akibatnya, banyak areal pertanian yang hanya bisa ditanami sekali hingga dua kali dalam setahun.
Namun dengan adanaya waduk Jatigede, tambah Sutatang, pasokan air bisa selalu terjaga. Para petani pun bisa menanam hingga tiga kali dalam setahun. Dampaknya, produksi padi secara otomatis akan meningkat pula. "Kesejahteraan petani juga akan meningkat,’’ tandas Sutatang.