Kamis 03 Jul 2014 08:04 WIB

Tim Prabowo-Hatta Endus Politik Uang dari Luar Negeri

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Erik Purnama Putra
Tjatur Sapto Edy
Foto: Antara
Tjatur Sapto Edy

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG - Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa menyinyalir adanya indikasi politik uang jelang perhelatan Pemilihan Umum Presiden 9 Juli 2014.

Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Tjatur Sapto Edy kepada menyatakan, sudah mengendus aroma itu. "Kita sudah mulai mencium," ujar Tjatur saat ditemui di sela-sela safari politik Hatta Rajasa di Sumedang, Jawa Barat, Rabu (2/7).

Menurut Tjatur, ada indikasi aliran uang untuk pilpres dari luar negeri. Oleh karena itu, ketua fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR itu menyebut, Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta tengah mendesain satuan tugas antipolitik uang. 

Selain itu, ia meminta aparat pemilu maupun aparat hukum segera bertindak preventif. "Kita minta ke Bawaslu dan kepolisian untuk segera ditindak karena ini akan mencederai demokrasi. Kita juga minta PPATK agar bisa menyelidiki dan mengendus indikasi-indikasi yang telah kentara itu. Walau PPATK kesulitan untuk uang cash, tapi saya minta betul karena tugasnya menangani uang yang keluar dan masuk dari Indonesia," kata Tjatur. 

Terkait dinamika terkini menjelang pilpres, wakil ketua Komisi III DPR itu meyakini, Prabowo-Hatta akan memenangi kontestasi. Terlebih, berdasarkan sejumlah survei, keunggulan Prabowo-Hatta terhadap Joko Widodo-Jusuf Kalla telah berada di kisaran dua sampai lima persen. "Untuk menjaganya, saksi kita siapkan berlapis dan kita sudah siap," ujar Tjatur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement