REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Satelit Modis Terra dan Aqua pada Selasa sore pukul 16.05 WIB kembali merekam kemunculan 24 titik panas (hotspot) di daratan Provinsi Riau setelah sebelumnya selama beberapa hari sempat nihil.
Kemunculan titik panas diindikasi karena cuaca panas melanda sejumlah daerah di Provinsi Riau, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Said Saqlul Amri melalui pesan elektronik yang diterima, Selasa malam.
Pusat data dan Informasi BPBD Riau dalam rilisnya menyatakan, sebanyak 24 titik panas tersebut tersebar di sejumlah wilayah kabupaten/kota di Riau.
Kali ini terbanyak menurut data itu berada di Kabuaten Indragiri Hilir yakni lima titik, kemudian di Indragiri Hulu sebanyak empat titik.
"Hotspot" juga terekam satelit berada di Kabupaten Bengkalis yakni tiga titik, kemudian di Rokan Hulu, Meranti, Siak, dan Dumai serta Kabupaten Kuantan Singingi masing-masing dua titik panas. Sementara dua tersisa berada di Kabuaten Kampar dan Pelalawan
Berbeda dengan Satelit NOAA 18 milik Amerika Serikat yang dioperasikan Singapura, pada Selasa pukul 17.00 WIB merekam keberadaan 26 titik panas di daratan Sumatera dan di Riau hanya ada tiga titik.
Titik panas di Riau itu berada di Rokan Hulu sebanyak dua titik dan satu lainnya berada di Kabupaten Siak dengan tanpa adanya persentase tingkat kepercayaan.