REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Pusat Statistik menyatakan jumlah dan persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan di Provinsi Riau pada Maret 2014 adalah sebesar 499,89 ribu jiwa, atau 8,12 persen dari total populasi penduduk.
"Masih ada 8,12 persen penduduk tergolong miskin. Ini harus jadi perhatian pemerintah karena Riau adalah daerah kaya," kata Kepala BPS Riau Mawardi Arsad di Pekanbaru, Selasa (1/7).
Jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2013, lanjutnya, jumlah penduduk miskin kali ini lebih besar. Sebabnya, populasi warga miskin saat itu hanya berjumlah 462,67 ribu jiwa (7,72 persen), sehingga kini penduduk miskin di Riau mengalami kenaikan sebanyak 37,22 ribu jiwa.
Selama periode Maret 2013 hingga Maret 2014, lanjutnya, penduduk miskin di daerah perdesaan bertambah 15,09 ribu
jiwa. Sedangkan, di daerah perkotaan juga mengalami penambahan sebesar 22,12 ribu jiwa. "Jadi, baik di kota maupun di desa, jumlah warga miskin terus bertambah," katanya.
Meski begitu, ia mengatakan jumlah dan persentase penduduk miskin di Riau memperlihatkan kecenderungan menurun pada periode 2009-2014. Jumlah penduduk miskin menurun dari 527,49 ribu jiwa pada tahun 2009 menjadi 499,89 ribu
jiwa pada bulan Maret 2014.
"Secara relatif juga terjadi penurunan persentase penduduk miskin dari 9,48 persen pada tahun 2009 menjadi 8,12 persen pada bulan Maret 2014," katanya.
Distribusi persentase penduduk miskin di Riau pada Bulan Maret 2013 di perdesaan sebesar 68,82 persen, sedangkan di perkotaan sebesar 31,18 persen. Distribusi ini tidak mengalami pergeseran yang berarti pada tahun 2014, dimana persentase penduduk miskin di daerah perdesaan mengalami sedikit penurunan menjadi 66,72 persen, dan perkotaan mengalami sedikit kenaikan mejadi 33,28 persen.