REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan volume sampah di wilayah Kota Jakarta saat ini mengalami peningkatan.
"Dari volume awal, yakni hanya 6.500 ton per hari, saat ini sampah di Jakarta sudah meningkat mencapai 8.000 ton per hari," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (30/6).
Menurut pria yang saat ini juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur DKI itu, volume sampah tersebut melonjak karena kurangnya jumlah armada pengangkut sampah.
"Jumlah truk sampah yang kita miliki masih sangat sedikit sehingga sampah menumpuk dan telat diangkut. Sebelumnya kan pengelolaan sampah dilakukan oleh swasta, tetapi sekarang sudah tidak lagi," ujar Basuki.
Dia menuturkan bahwa kenaikan volume sampah sekitar 1.500 ton per hari tersebut cukup membuat pihaknya kewalahan dalam melakukan pengangkutan sampah, terlebih sejak kerja sama dengan pihak swasta dihentikan.
"Meskipun truk sampah kita kurang banyak dan tidak kerja sama dengan swasta lagi, kita tetap akan mengangkut sampah-sampah yang sudah menumpuk itu secara bertahap," tutur Basuki.
Dia mengungkapkan sejumlah langkah antisipasi yang akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, di antaranya mengajak para pengusaha swasta untuk ramai-ramai menyumbangkan truk sampah.
"Langkah antisipasi lainnya, yaitu membeli armada pengangkut sampah sebanyak-banyaknya. Kemudian, sambil menunggu pembeliannya, kita juga sewa truk sampah sekalian, yang penting sampah-sampah itu terangkut," tambah Basuki.