REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sekolah yang menjadi lokasi layanan pra-pendaftaran di Jakarta Pusat masih diwarnai beberapa masalah. Untuk Jakarta Pusat, yang menjadi lokasi pra-pendaftaran adalah SMPN 216, SMAN 1, dan SMAN 68.
Ketua Pelaksana PPDB SMAN 1, Ujang Suherman mengatakan hanya menerima lulusan paket B dari tahun 2013/2014 kemarin. Siswa lulusan paket B yang lulus di tahun ini belum bisa diterima karena mereka belum memiliki dokumen penunjang yang menyatakan kelulusan.
"Belum ada yang menyatakan kelulusan oleh instansi terkait. Nilainya belum ada tapi sudah dinyatakan lulus. Dan itu tidak bisa kita input," kata Ujang kepada Republika, Rabu (25/6).
SMAN 1 yang terletak di Jalan Budi Utomo ini sendiri merupakan sekolah yang ditunjuk untuk melayani pra pendaftaran siswa yang lulus di tahun 2013 dan siswa lulusan paket B. Selain masalah dokumen yang menyatakan kelulusan, Ujang mengatakan terdapat masalah lain mengenai nomor induk kependudukan.
Ia pun mengakui, masih banyak masyarakat yang terlambat mendaftar di waktu yang telah ditentukan yakni 16 hingga 20 Juni. Hal ini menurutnya dikarenakan banyak masyarakat yang hanya mengetahui informasi pendaftaran umum.
"Banyak masyarakat yang tidak tahu. Banyak yang lengah soal pra pendaftaran itu," katanya. "Tahunya lulusan 2014 daftarnya tanggal 23, dia lupa kalo dia sekolahnya di luar DKI dan harus ikut yang pra pendaftaran," ujarnya menambahkan.
Ia pun mengatakan, masyarakat seharusnya lebih pro aktif dalam mencari informasi mengenai PPDB. Ini dikarenakan sistem online sendiri menurutnya telah memudahkan siswa dan orang tua. "Sebenernya nggak ribet, bisa memilih dan tidak harus ke sekolah. Cuma datang pas verifikasi dan daftar ulang nanti," kata Ujang.
Masalah juga terjadi di sekolah yang melayani peserta didik baru yang berasal dari luar provinsi DKI Jakarta, sekolah asing, dan sekolah Indonesia di luar negeri. Di Jakarta Pusat yang ditunjuk adalah SMAN 68.