Selasa 24 Jun 2014 18:18 WIB

Potensi Industri Animasi Harus Digenjot

Film Animasi
Foto: VOA
Film Animasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kementerian Perindustrian mendorong pertumbuhan industri animasi untuk menghadapi persaingan industri menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015.

"Nanti saat diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir 2015, tentu industri animasi pun akan bersaing, oleh sebab itu potensi industri animasi di Indonesia harus turut didorong berkembang," kata Direktur Industri Elektronika dan

Telematika Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Triharso dalam Forum Komunikasi Penguatan Kelembagaan Pusat Pengembangan Industri Telematika di Yogyakarta, Selasa (24/6).

Dalam forum yang mempertemukan antarpelaku industri animasi di Yogyakarta tersebut, Triharso mengatakan Kemenperin siap mendukung tumbuhnya industri animasi di berbagai daerah.

Apalagi, menurut dia, industri animasi memiliki potensi ekonomi yang cukup besar yang dapat diandalkan saat memasuki MEA 2015.

"Kami siap memfasilitasi dalam bentuk promosi, pameran atau membuat pusat-pusat pertumbuhan industri animasi di berbagai daerah. Intinya dalam industri animasi ini jangan sampai kita hanya menjadi penonton," kata dia.

Menurut dia, dalam rangka mendukung pertumbuhan industri tersebut, saat ini Kemenperin telah membentuk pusat-pusat industri animasi di empat kota, seperti Bali, Jakarta, Semarang, serta Pacitan.

Menurut dia Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia (SDM) kreatif di bidang industri animasi cukup besar. "Indonesia punya potensi cukup besar. Misalnya, saja produk film animasi 'Battle of Surabaya' dihargai hingga 30 juta dolar," ucapnya.

Meski demikian, ia mengaku prihatin dengan banyaknya animator potensial asli Indonesia yang justru mempersembahkan karyanya untuk industri di negara lain.

"Jangan sampai sumber daya manusia (SDM) potensial nanti justru pindah ke negara lain. Itu hanya karena mereka belum merasakan adanya iklim industri animasi di Indonesia," tuturnya.

Forum Komunikasi Penguatan Kelembagaan Pusat Pengembangan Industri Telematika, yang diselenggarakan Kemenperin tersebut merupakan sarana untuk menyatukan visi-misi antara pemerintah dan pelaku industri animasi dalam mengembangkan industri tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement