Selasa 24 Jun 2014 17:10 WIB

KPK: Alumni PT Terlibat Korupsi Kembalikan Ijazah

Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja mengusulkan kampus membuat pakta integritas bagi alumninya jika terbukti korupsi harus mengembalikan ijazahnya.

"Bisakah kampus-kampus (perguruan tinggi) membuat pakta integritas? Kalau sampai ada alumninya yang dihukum karena kasus korupsi, harus mengembalikan ijazah sarjananya," kata Pandu di Semarang, Selasa.

Hal itu diungkapkannya usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan tiga PT, yakni Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang dan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Jika pakta integritas semacam itu bisa diwujudkan, kata dia, menjadi terobosan yang bagus dan luar biasa dari kalangan perguruan tinggi untuk memulai terbangunnya generasi antikorupsi.

Selama ini, kata dia, kampus memegang peranan penting dalam proses bernegara, misalnya jika sulit mencari orang untuk menduduki jabatan tertentu biasanya kampus jadi rujukan untuk mencari sosok yang tepat.

"Tetapi, dari pengalaman selama ini, teman-teman kampus setelah masuk dalam lingkaran kekuasaan ternyata ikut terkontaminasi. Jangan-jangan perlu ada reformasi di kampus," ungkap Adnan.

Juru bicara KPK Johan Budi SP menyebutkan selama ini sudah ada tujuh profesor yang menjadi tersangka kasus korupsi yang ditangani KPK sehingga kalangan berpendidikan juga tak lepas dari jerat korupsi.

"Sekarang ada tujuh profesor yang menjadi tersangka di KPK. Bahkan, ada yang merupakan dosen terbaik. Jadi, kalau ada yang bilang sudah profesor itu bebas dari korupsi, ternyata salah," tegasnya.

Sementara itu, Rektor Unika Soegijapranata Prof Budi Widianarko mengakui kalangan intelektual memang tidak lantas terbebas dari jerat korupsi, padahal kampus sudah menanamkan nilai integritas.

"Bahwa 'power tends to corrupt', kekuasaan itu cenderung korup, memang benar. Jangan-jangan, kekuasaan ini yang menggoda mereka, termasuk kalangan intelektual ini untuk melakukan korupsi," katanya.

Yang jelas, kata dia, perguruan tinggi sudah menanamkan pendidikan karakter, utamanya nilai-nilai kejujuran kepada seluruh mahasiswanya, tetapi ketika lulus ada juga mereka yang berlaku korup.

"Padahal, saat wisuda semua mahasiswa mengucapkan janji menjunjung tinggi kejujuran. Janji yang tidak main-main karena tak hanya bersifat horizontal, melainkan vertikal langsung pada Tuhan," katanya.

Rektor Undip Prof Sudharto P Hadi menambahkan selama ini kampus, termasuk Undip, sudah menanamkan nilai-nilai luhur, utamanya nilai kepahlawanan Pangeran Diponegoro, yakni berani, jujur, dan peduli.

"Nilai-nilai ini sudah dibentuk di kampus, terutama kejujuran. Tetapi, manusia kan tidak bisa hidup steril. Di luar kampus, lingkunganlah yang membentuk kepribadian manusia," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement