REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tak lagi mempersoalkan kasus gambar yang diunggah presenter Wimar Witoelar. PP Muhammadiyah sudah memaafkan Wimar dan tidak akan melaporkan ke kepolisian.
"Dia sudah minta maaf melalui media terutama kepada Muhammadiyah meski pun tidak datang secara langsung. PP Muhammadiyah sudah memaafkan dan tidak akan mempersoalkan lebih lanjut," kata Ketua PP Muhammadiyah Bidang Tarjih, Tajdid dan Pemikiran Islam, Yunahar Ilyas, saat dihubungi Republika, Senin (23/6).
Tapi PP Muhammadiyah mempersilakan dan tidak akan menghalangi kalau ada pihak yang ingin melaporkan Wimar ke kepolisian. Karena itu urusan masing-masing pihak.
"PP Muhammadiyah tidak mempermasalahkan kalau seandainya angkatan muda Muhammadiyah seperti Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) atau Pemuda Muhammadiyah merasa tidak puas, silakan melapor," imbuhnya.
Namun, Yunahar menilai apa yang dilakukan Wimar sangat tidak pantas, tidak wajar bahkan keji. Dia menyayangkan bagaimana orang intelektual seperti Wimar bisa mengejek Islam melalui gambar itu.
Sementara bagi Muhammadiyah, hal itu mempertontonkan kepada masyarakat tentang akhlak Wimar. Namun, ia sudah tidak akan memperpanjang masalah.
"Cukup dia menghina lewat media dan minta maaf lewat media. Karena kata orang bijak, salah satu cara menghentikan keburukan itu dengan melupakan dan tidak menghiraukan. Apalagi saat ini momen menjelang pilpres dan menjelang Ramadhan," kata Yunahar.
Sebelumnya, Wimar Witoelar memposting sebuah foto di akun facebooknya pada Ahad (15/6). Isinya gambar Prabowo Subianto beserta pendukung koalisi merah putih dan beberapa tokoh terorisme seperti Imam Samudra, Amrozi dan Osama bin Laden.
Di bagian bawah terdapat lambang partai dan ormas Islam seperti Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Wimar juga memberikan komentar pada foto itu dengan menulis "Gallery of Rogues.. Kebangkitan Bad Guys" (Galeri Bajingan.. Kebangkitan orang jahat.