REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah pernyataan Musdah Mulia yang mengatakan bahwa ia akan menghapus kolom agama pada KTP apabila terpilih menjadi presiden.
"Siapa yang bilang begitu? Tanyakan ke Bu Musdah, kapan ketemunya (dengan saya)?" ujar Jokowi di Tegal, Jawa Tengah, Kamis (19/6).
Capres dengan nomor urut dua itu mengatakan, sila pertama Pancasila dengan tegas menyebut Ketuhanan yang Maha Esa. Artinya, agama merupakan identitas karakter bangsa Indonesia.
"Itu identitas karakter kita, ya tidak apa-apa dong ada dalam KTP," ujar Jokowi yang selama kampanye selalu ditemani istri dan dua anaknya.
Sebelumnya, anggota tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Musdah Mulia, mengatakan, pasangan capres-cawapres tersebut akan menghapus kolom agama dalam KTP apabila berhasil memimpin pemerintahan. Musdah mengaku sudah berdiskusi dengan Jokowi mengenai hal tersebut.
Dia mengatakan, adanya kolom agama dalam KTP lebih banyak menimbulkan kerugian. Misalnya, ketika konflik antar agama terjadi di suatu daerah.
"Contoh lain lagi, kalau melamar pekerjaan, karena di KTP pelamar pekerjaan agamanya tidak sama dengan agama bosnya, maka tidak akan diterima. Itu diskriminasi," kata aktivis perempuan tersebut ketika menjadi pembicara dalam diskusi mengenai visi dan misi capres, bertajuk "Masa Depan Kebebasan Beragama dan Kelompok Minor di Indonesia", di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/6).