REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher memberikan perhatian khusus terhadap naiknya harga daging ayam di pasaran. Hal ini disampaikan di sela-sela blusukannya di Pasar Pelita Kota Sukabumi, Kamis (19/6) siang.
‘’Kenaikan harga karena adanya kesepakatan Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian dalam pembatasan bibit ayam atau DOC,’’ ujar Aher kepada wartawan.
Dampaknya, kata dia, harga daging ayam pun mengalami kenaikan. Untuk mengatasinya, Aher mengatakan, pemprov akan mengirimkan surat kepada pemerintah pusat agar dibuka kembali pembatasan tersebut.
‘’Kita harap dibuka lagi, tapi tetap diawasi penjualannya,’’ ujar Aher.
Lebih lanjut Aher mengatakan, masalah kenaikan harga juga menjadi perhatian tim pengendali inflasi daerah (TPID) baik kota/kabupaten maupun provinsi.
Namun, ia berharap kenaikan bukan karena pasokan yang berkurang melainkan karena masalah distribusi atau transportasi.
Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz menambahkan, pemkot menjamin ketersediaan pasokan sembako menjelang datangnya puasa. Sehingga selama puasa mendatang masyarakat bisa memenuhi segala kebutuhannya masing-masing.
Sementara itu dari pantauan di pasar, harga daging ayam saat ini mencapai Rp 35 ribu per kilogram. Padahal, sebelumnya harganya mencapai Rp 30 ribu per kilogram.
Salah seorang pedagang daging ayam, Firman (34 tahun) menerangkan, harga daging memang mengalami kenaikan dari distributornya. Kemungkinan harga akan makin naik beberapa hari mendekati bulan puasa.