Kamis 19 Jun 2014 15:53 WIB

Pemprov Jabar Minta Tambahan Kuota Transmigrasi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Kawasan pemukiman transmigrasi di Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Sambas, Kalimantan Barat.  (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Kawasan pemukiman transmigrasi di Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Sambas, Kalimantan Barat. (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar, meminta tambahan kuota jumlah transmigrasi ke pemerintah pusat. Karena, kuota untuk Jabar setiap tahun mengalami penurunan jumlahnya. Padahal, minat masyarakat untuk bertransmigrasi cukup tinggi.

Menurut Asisten Daerah (Asda) III Provinsi Jabar, Ahmad Hadadi program transmigrasi diharapkan bisa mengurangi kemiskinan. Karena, bisa menghasilkan usaha-usaha baru.

Pemprov Jabar berharap, alokasi transmigrasi setiap tahun meningkat. Pada 2012, kuotanya hanya 680 Kepala Keluarga (KK), 2013 sebanyak 435 KK, dan 2014 sebanyak 130 KK. 

''Dari tahun ke tahun kuotanya menurun. Inginnya, kami meningkat. Karena penduduk Jabar kan banyak,'' ujar Hadadi, Kamis (19/6).

Menurut Hadadi, warga Jabar memiliki  kesadaran untuk bertransmigrasi. Jadi, akan lebih baik kalau alokasi transmigrasi di Jabar ditambah dengan melihat jumlah penduduknya.

Sementara menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, pihaknya akan terus berupaya menambah kuota. Beberapa tahun ke belakang, memang kuota untuk transmigrasi berkurang karena anggarannya, dialokasikan untuk infrastruktus. Ia berharap, mudah-mudahan tahun depan kuotanya bisa naik lagi.

''Setahun kan biasanya kuota transmigrasi bisa 10 ribu. Beberapa tahun ini, tak sampai 10 ribu karena anggarannya dialokasikan ke infrastruktur,'' katanya.

Anggaran transmigrasi, kata dia, memang tak terlalu besar. Yakni, hanya sekitar Rp 1,5 triliun. Namun, setelah kerja sama antar daerah, keberhasilan program transmigrasi pasti akan lebih terlihat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement