REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pesan berantai melalui pesan Blackberry (BBM messenger) yang disebut-sebut dikirim oleh Wali Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Tri Rismaharini  yang isinya meminta agar keluarganya mengikhlaskan dia mati ketika menutup lokalisasi prostitusi Dolly beredar luas di masyarakat. 

Staf Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya Dessi mengakui dirinya telah menerima pesan berantai BBM yang isinya disebut-sebut dari Risma, Rabu (18/6). ‘’Iya, saya menerima pesan itu tadi pagi,’’ katanya kepada Republika, Rabu (18/6). 

Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkot Surabaya Muhamad Fikser mengakui dirinya juga menerima pesan berantai itu. Namun Fikser dengan tegas membantah bahwa pesan tersebut benar-benar dikirim oleh Risma.

‘’Kata-kata dan kalimat yang ditulis Bu Risma tidak seperti di pesan itu,’’ ujarnya kepada Republika. 

Fikser tidak mengetahui siapa oknum-oknum yang mengirimkan pesan berantai itu. Menurutnya, BBM itu merupakan bentuk dukungan untuk Risma yang tetap bertekad menutup Dolly, Rabu (18/6) malam nanti di Islamic Center Surabaya. Tetapi dia menegaskan, Risma selama ini selalu meminta kepada pihak-pihak yang mendukungnya agar menjaga kondusifitas dalam penutupan Dolly. Apalagi, kata Fikser, isu Dolly merupakan isu sensitif yang bisa menyinggung banyak pihak.

Berikut ini isi BBM yang disebut-sebut ditulis Risma:

‘’Bismillahirrahmanirrahiim. Mohon do'a yg tulus untuk keberhasilan penutupan lokalisasi Dolly hari ini. Kemarin tempat deklarasi penutupan tengah dipenuhi kelompok preman yang menentang penutupan, berupaya membuat gentar panitia dan pihak pemkot Surabaya. Semoga Allah mengirimkan bala tentara Nya untuk menutup tempat maksiat pelacuran di bumi Dolly, aamiin. Jika Anda adalah salah satu yang peduli dengan moral bangsa, mohon luangkan waktu 5 detik untuk memforward pesan ini. Jazakumullah khoir. Saya sudah pamit pada keluarga utk menutup Gang Dolly hari ini. Kalo saya mati,ikhlaskan (Bu Risma) #SurabayatutupDolly."

Ikuti Whatsapp Channel Republika