Rabu 18 Jun 2014 15:15 WIB

Jelang Penutupan Dolly, Pengamanan Ditingkatkan

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: M Akbar
AMANKAN AKSES BANDARA. Sejumlah personel polisi memblokade salah satu akses menuju Bandara Soekarno Hatta saat buruh menggelar aksi unjuk rasa menuju kawasan Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (29/3). Ratusan buruh gagal menggel
Foto: ANTARA/Ismar Patrizki
AMANKAN AKSES BANDARA. Sejumlah personel polisi memblokade salah satu akses menuju Bandara Soekarno Hatta saat buruh menggelar aksi unjuk rasa menuju kawasan Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (29/3). Ratusan buruh gagal menggel

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --  Situasi kondisi lokalisasi prostitusi Dolly, Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) yang semakin menghangat membuat aparat jajaran Kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) memberi pengamanan tambahan dengan menerjunkan 1.411 personel gabungan untuk deklarasi penutupan Dolly, Rabu (18/6) malam di Islamic Center Surabaya.

Kepala Polrestabes Surabaya Kombespol Setija Junianta mengaku, sejauh ini persiapan pengamanan untuk deklarasi penutupan Dolly tidak ada masalah. Pihaknya fokus ke pengamanan Islamic Center karena Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al Jufri akan menghadiri seremoni tersebut.

‘’Namun karena melihat situasional, jumlah aparat yang melakukan pengamanan yang semula 986 personel ditambah menjadi 1.411 personel gabungan,’’ katanya kepada Republika, Rabu (18/6).

Rinciannya 112 personel terdiri dari pasukan TNI sebanyak satu kompi dan Garnisun Teta sebanyak satu peleton. Kemudian 1.299 personel sisanya merupakan aparat jajaran Polrestabes Surabaya dan di back up Polda Jatim.

Pengamanan, kata Setija, akan difokuskan di Islamic Center yaitu dengan sistem Ring I, ring II, dan Ring III. Kemudian di lokalisasi prostitusi Dolly juga akan dijaga jajaran aparat Polrestabes Surabaya dan Polsek di Surabaya. 

Pola pengamanan yang dilakukan akan bersifat terbuka dan tertutup. Artinya pola pengamanan terbuka akan dilakukan oleh personel berseragam, sementara pola pengamanan tertutup akan dilakukan oleh personel berseragam preman.

‘’Insya Allah kami siap mengamankan dan meminimalisir gesekan. Penambahan pengamanan dapat semakin mematangkan kesiapsiagaan dari ancaman penyusup maupun organisasi massa (ormas) yang bertindak diluar kontrol saat deklarasi,’’ ujarnya.

Meski pengamanan dilakukan secara ketat, pihaknya memastikan Islamic Center dapat dimasuki semua warga umum termasuk Dolly asalkan memiliki niat baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement