REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Bayi kembar siam dempet dada berjenis kelamin laki-laki asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Aldo Wahyu Pratama dan Aldi Wahyu Pratama, Selasa (17/6), akhirnya dibawa ke RSUD dr Soetomo, Surabaya untuk menjalani operasi pemisahan.
Kembar siam Aldo dan Aldi diangkut dari RSUD dr Harjono menggunakan ambulans khusus milik RSUD dr Soetomo nopol L 1730 AP, sekitar pukul 11.30 WIB.
"Kondisi Aldo dan Aldi sudah cukup baik sehingga bisa kami bawa ke Surabaya (RSUD dr Soetomo) untuk menjalani (rencana) operasi pemisahan," terang dokter Yakobus Edo Hadi Subroto. Ia menyebut kondisi Aldo dan Aldi memang sempat menurun yang ditandai kondisi tubuh (warna kulit) menguning.
Namun setelah mendapat perawatan tim medis RSUD dr Harjono dan dibantu tim dokter RSUD dr Soetomo, kondisi bayi kembar siam buah hati pasangan muda Sukoto-Puji Astuti tersebut kini dinyatakan telah membaik. Aldo dan Aldi dibawa ke Surabaya dengan mendapat pengawalan tiga tenaga dokter spesialis dan tiga tenaga paramedis.
Tiga dokter spesialis yang terlibat dalam proses penjemputan bayi kembar siam Ponorogo itu masing-masing adalah dokter Yakobus Edo Hadi Subroto dan dokter Suryandan Falaq, keduanya dokter ahli anastesi atau pembiusan dan dokter Amdre Kurniawan, spesialis anak.
Sedangkan dua orang paramedis adalah perawat anastesi dan perawat anak serta satu orang pengemudi.
Ambulans yang digunakan membawa Aldo dan Aldi dilengkapi perangkat inkubator yang digunakan menstabilkan suhu Aldo-Aldi serta sejumlah perangkat canggih lainnya, seperti alat pacu jantung, alat rekam jantung, tabung oksigen dan beberapa perangkat medis lain.
Dokter Andre mengatakan, kembar siam Aldo-Aldi dibawa ke Surabaya untuk mendapatkan perawatan dan penanganan lebih lanjut. Sepasang bayi kembar siam ini selanjutnya akan ditempatkan di ruang NICU RS dr Soetomo, Surabaya.
Aldo dan Aldi dijadwalkan menjalani serangkaian pemeriksaan medis untuk melihat kondisi organ dalam keduanya yang sampai saat ini belum diketahui kelengkapannya.
"Kalau jantung sudah jelas, masing-masing bayi memiliki jantung sendiri-sendiri. Selain itu, seperti liver atau hati masih harus dilihat dengan alat yang lain. Tapi dari pemeriksaan luar, keduanya sehat. Normal," terang dr Andre.
Mengenai operasi pemisahan, tim dokter RSUD dr Soetomo belum bisa memastikan waktu maupun bentuk tindakan operasi yang akan dilakukan. "Yang jelas, kedua bayi akan mendapat penangangan intensif sampai bisa dilakukan pemisahan dengan melibatkan (dokter) ahli bedah, ahli anastesi, ahli anak dan sejumlah dokter spesialis lainnya," terang dr Andre.