REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Panitia Lokal 42 Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2014 menyatakan bahwa pihaknya tidak menemukan kecurangan, termasuk perjokian dalam pelaksanaan tes masuk PTN itu.
"Alhamdulillah, pelaksanaan SBMPTN hari ini (17/6) berlangsung dengan aman dan lancar. Tidak kami temukan kecurangan," kata Ketua Panitia Lokal 42 SBMPTN 2014 Agus Wahyudin di Semarang, Selasa.
Pembantu Rektor I Universitas Negeri Semarang itu menyebutkan bahwa pada tahun ini setidaknya ada tiga PTN yang tergabung koordinasinya dalam pelaksanaan SBMPTN di Wilayah Panitia Lokal 42 Semarang.
Ketiga PTN tersebut, yakni Unnes, Universitas Diponegoro(Undip) Semarang, dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo yang koordinasi pelaksanaannya pada tahun ini diserahkan kepada Unnes.
"Koordinatornya memang bergantian, kemarin dipegang Undip, sekarang Unnes. Sejauh ini, tidak ada laporan kecurangan, joki, dan sebagainya dari pelaksanaan SBMPTN di lapangan," ungkapnya.
Untuk penilaian SBMPTN, kata dia, memang berbeda dibandingkan dengan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang hanya mendasarkan pada nilai ujian nasional dan rapor, tanpa tes tulis.
"Kalau SBMPTN, penilaiannya murni berdasarkan nilai yang diperoleh calon mahasiswa dalam tes tertulis yang berlangsung satu hari ini tadi. Nilai UN dan rapor tidak lagi diperhitungkan," katanya.
Sebagai tambahan, kata dia, calon mahasiswa yang mengambil program studi keolahragaan dan seni masih harus menjalani satu kali tes, yakni ujian keterampilan yang digelar pada tanggal 18--19 Juni 2014.
Sementara itu, Rektor Undip Prof. Sudharto P. Hadi mengungkapkan bahwa selama ini "input" mahasiswa yang diperoleh dari jalur SBMPTN atau tes tulis memang tidak kalah dibandingkan dengan jalur SBMPTN.
"Temuan yang ada selama ini di kampus memang begitu. Anak-anak (mahasiswa, red.) yang diterima dari SBMPTN bagus-bagus. Jika dibandingkan dengan SNMPTN selisihnya tipis (kualitas)," katanya.
Ia menilai sebagai sebuah kewajaran jika calon mahasiswa yang diterima dari SBMPTN berkualitas bagus karena para pendaftar diseleksi melalui tes tertulis dengan tingkat kompetisi yang relatif cukup tinggi.
"Kalau 'input'-nya bagus, memperoleh mahasiswa yang berkualitas bagus dan proses belajarnya juga bagus, pada akhirnya juga diperoleh 'output' yang bagus juga saat kelulusan," pungkas Sudharto.
Berdasarkan data Panitia Lokal 42 SBMPTN 2014, pelaksanaan tes masuk PTN itu diikuti sebanyak 30.653 orang mengikuti tes di 63 lokasi berbeda, baik di kampus Undip, Unnes, maupun IAIN Walisongo Semarang.