Selasa 17 Jun 2014 18:36 WIB

Murid SDN Pedalaman Barut Belajar di Lantai

Murid SD (ilustrasi)
Foto: Antara
Murid SD (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MUARA TEWEH -- Murid SD Negeri Desa Buntok Baru, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, terpaksa belajar duduk di lantai selama setahun karena tidak adanya kursi dan meja sebagai tempat mereka belajar.

"Saya ada menemukan satu sekolah dasar di desa setempat yang ternyata para siswa kelas 1 untuk mengikuti proses belajar mengajar dengan cara duduk di lantai, karena tidak ada meja kursi," kata anggota DPRD Barito Utara (Barut), Jainudin di Muara Teweh, Selasa.

Menurut Jainudin, meja kursi sekolah tersebut rusak semua, karena lapuk dimakan usia, dan sudah lama tidak ada pengadaan mobiler atau penggantian meja kursi maupun lemari penyimpanan buku.

Sekolah tersebut saat ini sangat membutuh perhatian dari pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan Barito Utara untuk pengadaan meja kursi, khususnya pada ruangan kelas 1.

"Saat ini yang tidak ada meja kursi itu justru terjadi pada kelas 1. Jadi ini sangat disayangkan, apa lagi ini menjalang pedaftaran siswa baru," kata dia yang juga Sekretaris Komisi A DPRD Barito Utara ini.

Jainudin mengatakan pihak Dinas Pendidikan Barito Utara segera mencari jalan keluar untuk melakukan pengadaan kursi meja di sekolah tersebut.

Sehingga pada tahun ini para siswa itu sudah bisa belajar dengan menggunakan meja kursi. Karena sekolah tersebut sudah setahun tidak ada menggunakan meja kursi khusus pada ruangan kelas 1.

"Warga mengusukan penambahan tenaga guru atau pengajar serta kepala sekolah yang berasal dari desa setempat, karena penempatan guru dari luar daerah pada desa tersebut selama ini kurang aktif mengajar, bahkan sering meninggalkan tugas mengajar," kata Jainudin yang juga politisi dari PKS ini.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Iwan Fikri mengatakan, sekolah tersebut pada prinsipnya akan menjadi prioritas untuk pengadaan meja kursi.

"Pada tahun ini, kita telah menganggarkan untuk pengadaan mobiler bagi sekolah-sekolah yang kekurangan fasilitas seperti meja kursi maupun lemari. Dan itu kita anggarkan dari dana APBD dengan pagu sebesar Rp300 juta lebih," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement