REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Warga Medan sekitarnya dinilai rentan terkena dehidrasi terkait tingginya suhu udara yang melanda daerah itu dalam beberapa hari terakhir.
Pengamat Kesehatan Universitas Sumatera Utara (USU) dr Delyuzar di Medan, Senin (16/6), mengatakan cuaca panas yang terjadi harus diwaspadai karena sangat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang.
Misalnya bila terlalu banyak terpapar sinar matahari terutama di siang hari akan menyebabkan dehidrasi karena cuaca panas akan membuat manusia kekurangan cairan melalui keringat yang keluar secara berlebihan.
Untuk menyikapinya, harus lebih memperbanyak mengkonsumsi air putih sebagai pengganti cairan yang hilang melalui keringat, serta lebih rajin mengkonsumsi buah-buahan atau suplemen penambah daya tahan tubuh.
"Kalau bisa kurangi berada di luar rumah pada saat cuaca panas, dan kalaupun terpaksa ke luar rumah harus pakai pelindung seperti topi atau jaket," katanya.
Selain dehidrasi, lanjut dia, masyarakat juga akan mudah terkena penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), karena lingkungan yang berdebu akibat kondisi cuaca panas.
Selain itu akibat terlalu sering terpapar sinar matahari secara langsung juga dapat membahayakan terhadap kulit, yakni dapat menyebabkan kanker kulit.
"Dalam jangka lama, seseorang bisa terkena kanker kulit jika terus menerus terpapar sinar matahari pada siang hari atau pada saat matahari sedang terik-teriknya," katanya.