Senin 16 Jun 2014 18:31 WIB

Lagi-Lagi, Pesta Miras Renggut Empat Nyawa!

Rep: Lilis Handayani/ Red: Asep K Nur Zaman
Pesta miras kembali menelan korban.
Pesta miras kembali menelan korban.

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Pesta minuman keras (miras) kembali menelan korban. Kali ini di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pesta minuman haram itu menyebabkan empat orang tewas dan belasan lainnya, sampai Senin malam ini, terkapar dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Keempat korban tewas adalah Tarkim (45), Ranca (28), Muhamad (23), dan Samson (30). Semuanya warga Desa Pengauban, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu. 

Mereka tewas setelah menenggak miras jenis ciu yang dioplos dengan larutan menthol. Pesta miras itu berlangsung dalam sebuah acara hajatan di Blok Limbangan, Desa Pengauban, Sabtu (14/6).

Terdapat juga 11 orang peserta pesta miras yang kini dirawat di RS PMC Sindang, Indramayu. Mereka adalah Ras (30), At (30), Wir (25), Tar (35), Mam (53), Rakh (28), Ari (30), Abd (23), Was (30), De (26), dan Ta (30). 

Mereka semua pun warga Desa Pengauban. Hingga berita ini ditulis, mereka masih dirawat intensif di RS PMC, Sindang.

Peristiwa maut itu bermula saat tuan rumah pesta hajatan, Tarmidi (35), menyelenggrakan hiburan singa depok, sekitar pukul 09.00 WIB. Sebelumnya, tuan rumah sempat membelikan arak sebanyak enam liter. Arak itu kemudian dicampur dengan minuman segar berupa coca-cola, sprite, dan air teh. 

Setelah dioplos, minuman itu diberikan kepada para pemuda yang ikut konvoi singa depok dengan maksud memeriahkan hajatannya. Setelah acara hiburan singa depok selesai, sekitar pukul 15.00 WIB, para pemuda pengiring singa depok pun bubar. 

Namun selang beberapa jam kemudian, para pemuda itu merasakan mual-mual, muntah, kepala pening, dan badan panas. Keluarga mereka lantas membawanya ke RS PMC Sindang.

Dokter jaga RS PMC Sindang, dr Susyanti, mengatakan, para korban dipastikan mengalami keracunan atau intoksikasi minuman keras. 

''(Untuk korban tewas) kondisinya sudah kritis saat dibawa ke UGD RS PMC Sindang,'' terang Susyanti.

Kapolsek Lelea, AKP Ginting Sumantri, menyatakan, sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Kasus tersebut masih terus dilakukan pendalaman dan penyelidikan.

''Kami masih mengembangkan dan mendalami peristiwa itu dengan meminta keterangan dari para saksi. Kami juga sudah memeriksa (tuan ruamh hajat) Tarmidi,'' tandas Ginting. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement