Senin 16 Jun 2014 16:15 WIB

Akil: Mau Dihukum Mati, Saya Siap

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: M Akbar
Terdakwa kasus suap penanganan sengketa pemilukada di Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar usai menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (16/6).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Terdakwa kasus suap penanganan sengketa pemilukada di Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar usai menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (16/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang pembacaan tuntutan kepada terdakwa kasus suap ke Mahkamah Konstitusi (MK) dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Akil Mochtar sudah dimulai kembali setelah dua kali mengalami skors. Di sela skors kedua pukul 15.00 WIB tadi, Akil sempat sesumbar siap dituntut hukuman terberat yang bisa dijatuhkan kepadanya.

 

''Saya siap, mau dihukum mati juga siap, itu memang maunya KPK kan (dihukum mati),'' kata Akil sebelum kembali duduk di tengah ruang persidangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Senin (16/6).

 

 

Akil mengatakan, seharusnya tuntutan hukuman yang disematkan kepadanya bukan atas kemauan pihak tertentu. Dalam hal ini Akil menilai tuntutan yang akan diberikan kepadanya merupakan perintah pimpinan KPK.

 

''Sebelum di dalam persidangan, mereka (pimpinan) KPK sudah bilang ke media-media kalau saya akan dihukum seumur hidup. Seharusnya mereka jangan bersikap demikian, memangnya ini pengadilan jalanan,'' ujarnya.

 

Akil sebelumnnya didakwa Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK menerima Rp63,315 miliar sebagai hadiah terkait pengurusan sembilan perkara sengketa pilkada di MK dan Rp10 miliar dalam bentuk janji untuk satu sengketa pilkada.

 

JPU juga mendakwa Akil melakukan pencucian uang dengan menyamarkan harta sebesar Rp161 miliar pada 2010-2013 dan harta sebanyak Rp22,21 miliar dari kekayaan periode 1999-2010.

 

Menilik dari dakwaan ini, pimpinan KPK menyebut kemungkinan besar Akil bisa dituntut maksimal hingga hukuman penjara seumur hidup.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement