Senin 16 Jun 2014 14:58 WIB

Pupuk Langka, Petani Terancam Gagal Panen

Rep: c85/ Red: M Akbar
HARGA PUPUK DIATAS HET - Petani manabur pupuk urea di areal sawah di Kampung Kesawon, Sukawana, Kaligandu, Serang, Banten
Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/
HARGA PUPUK DIATAS HET - Petani manabur pupuk urea di areal sawah di Kampung Kesawon, Sukawana, Kaligandu, Serang, Banten

REPUBLIKA.CO.ID, CENGKARENG -- Pupuk jenis urea dilaporkan mengalami kelangkaan. Sejumlah petani yang menggarap lahan kosong di wilayah Jakarta dan sekitarnya terancam gagal panen jika pemerintah tidak segera mengambil tindakan.

"Saya sudah dari sebulan lalu susah mencari pupuk urea. Di tingkat pengecernya susah," kata Mamat, salah seorang penggarap sawah di Kelurahan Semanan, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (16/6).

Kelangkaan pupuk ini, kata Mamat, akan memberikan berpengaruh besar terhadap produksi. Ia juga menambahkan, pihak distributor tidak memberikan penjelasan apapun terkait langkanya pupuk urea tersebut. "Mereka ditanya katanya alasannya kenapa gitu, tidak jelas," keluhnya.

Bila kelangkaan pupuk ini terus dibiarkan, Mamat memprediksi, para petani khawatir terancam gagal panen. " Ya semoga stok masih cukup, sih ya," katanya.

Sri Suswanti, koordinator Penyuluhan Tani Jakarta Barat, membenarkan terjadinya kelangkaan pupuk urea di wilayah Jakarta. Kelangkaan ini, kata dia, disebabkan hamparan lahan yang digarap tidak berimbang dengan stok pupuk yang dipasarkan.

''Jadi stoknya cuma berapa, padahal yang digarap luas juga. Yang butuh pupuk urea juga bukan cuma petani padi saja. Tapi petani penggarap jenis lainnya juga butuh,'' jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement