REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Tim pemenangan Jokowi-JK menilai sikap Panglima TNI, Jendral TNI Moeldoko timbulkan kebingungan publik. Sebab, suara purnawirawan tak akan mempengaruhi satuan internal para prajurit.
Juru bicara tim pemenangan Jokow-JK, Eva Kusuma Sundari mengatakan, saat Kasad Jendral TNI Budiman telah mengatasi dugaan keterlibatan Babinsa, Moeldoko justru berupaya menutup-nutupinya.
"Sudahlah, jujur saja. Kami tau kalau pergerakan babinsa ini sudah masif," kata Eva kepada Republika di Manado, Jumat (13/6).
Akibatnya, situasi ini menjadi kontrovesi, karena masalahnya adalah netralitas Panglima TNI yang tak bisa netral dan menjaga wibawa. Menurut dia, pengaruh tersebut bukan datang dari purnawirawan.
Mereka dianggap tak lagi bisa menggerakan para babinsa. Mesin penggerak kalangan bawah TNI hanya bisa digerakan oleh sistem. Dia enggan berspekulasi, ini adalah arahan panglima besar TNI yakni Presiden SBY.
"Saya memang melihat TNI ini justru diperalat saat pilpres, namun apakah inisiatif sendiri atau bukan, saya tak tahu," ujar dia.