REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dewan Pimpinan Daerah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Riau, Sayed Junaidi Rizaldi menegaskan, akan memberhentikan kader partai yang tidak mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Hal tersebut berdasarkan arahan dari DPP Hanura di Jakarta.

"Kita minta kader jujur kalau ada yang tidak memberikan dukungan kepada Jokowi-JK. Kita akan mengambil sikap tegas, karena arahan dukungan sudah jelas dari pusat," kata Ketua DPD Hnaura Riau Sayed Junaidi Rizaldi di Pekanbaru, Jumat (13/6).

Lebih dari itu, ia juga meminta kepada masyarakat yang mengetahui kader Partai Hanura di Riau yang tidak mendukung Jokowi-JK untuk segera melaporkan ke partai.

"Kita akan sangat berterimakasih sekali kepada masyarakat yang melaporkan hal tersebut. Laporan bisa disampaikan melalui pesan singkat atau telepon," ujarnya.

Ia pun menyatakan kesiapan untuk mendukung penuh dan berupaya semaksimal mungkin dalam memenangkan pasangan Jokowi-JK di Riau. Selain itu, ia juga sudah melaksanakan sejumlah persiapan-persiapan serta strategi pemenangan Jokowi-JK di provinsi berjuluk "Bumi Lancang Kuning".

"Kita siap 100 persen. Karena itu, kader-kader yang berkhianat kita minta untuk mengundurkan diri atau akan kita berhentikan dengan tidak hormat," katanya.

Hal tersebut, katanya, telah disampaikan pada Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) pada Kamis (12/6), diikuti para pengurus dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura se-Riau.

"Kita meminta kader untuk bergerak ke bawah dalam memenangkan Jokowi-JK di Riau sesuai dengan arahan pusat dan tim koalisi," jelasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika