REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert Blake mengatakan PT Freeport Indonesia yang beroperasi di Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, telah memberikan kontribusi nyata kepada warga masyarakat setempat.
"Saya telah menyaksikan bagaimana Freeport melakukan berbagai kontribusi yang sangat dibutuhkan dan belum ada sebelumnya di Papua," kata Blake dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Jumat (14/6).
Menurutnya, hal itu bisa dilihat pada Institut Pertambangan Nemangkawi, pusat pelatihan milik Freeport yang telah memberikan pelatihan bagi ribuan warga Papua agar bisa menjadi tenaga kerja terlatih di perusahaan itu ataupun sektor-sektor industri lainnya yang terkait.
Dubes Blake menyatakan Freeport tidak saja melakukan pembangunan ekonomi dan memberikan lapangan kerja bagi 30.000 warga, tetapi juga ikut memajukan masyarakat-masyarakat setempat dan institusi-institusi lokal.
Tahun lalu, lanjutnya, Freeport telah menginvestasikan lebih dari 100 juta dolar AS di Papua untuk mendukung program-program pendidikan, penanggulangan penyakit malaria dan HIV serta berbagai program kesehatan lainnya.
"Perusahaan ini juga meluncurkan berbagai pelatihan dan program wirausaha yang mendorong terciptanya 120 bisnis baru yang dimiliki dan dijalankan oleh warga Papua," katanya.
Tak hanya itu, Dubes Blake juga sempat melakukan perjalanan ke hulu sungai untuk melihat proyek manajemen lingkungan hutan bakau yang didukung oleh USAID.
Ia mengatakan kawasan Mimika di Papua bagian selatan memiliki hutan bakau berkelas dunia. USAID bersama para mitra lokal telah meluncurkan program pelestarian 250.000 hektar hutan bakau.
"Selain itu juga bekerjasama dalam program pengelolaan berkelanjutan yang sekaligus mencakup perlindungan terhadap keanekaragaman hayati, mengurangi dampak perubahan iklim dan melakukan adaptasi akibat perubahan iklim," sambungnya.