Jumat 13 Jun 2014 04:30 WIB

Jalan Pantura, Memang Tak Akan Pernah Selesai?

Perbaikan Jalan Pantai Utara Jawa (Pantura).
Foto: Antara
Perbaikan Jalan Pantai Utara Jawa (Pantura).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Pekerjaan Umum mengklarifikasi "proyek abadi jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) yang dinilai tidak kunjung selesai dari tahun ke tahun.

"Saya rasa proyek abadi itu ada di seluruh jalan, di seluruh dunia juga ada karena penanganan itu pasti ada untuk jalan," kata Dirjen Bina Marga KemenPU Djoko Murjanto saat diskusi "media gathering" yang bertajuk "Kesiapan Infrastruktur Jalan jelang Arus Mudik Lebaran 2014" di Bogor, Kamis malam.

Dia menjelaskan meskipun jalan tidak rusak, tetapi tetap dilakukan penanganan rutin untuk jalan yang sudah mantap, kemudian perbaikan berkala, dilanjutkan konstruksi, kalau rekontruksi tidak mampu, dibuat jalan baru.

Selain itu, Djoko menjelaskan faktor utama lain, yakni terkait penyerapan APBN yang dimulai sejak 1 Januari hingga 31 Desember.

"Itu pun kami percepat lelang pada November dan baru dimulai pengerjaannya sekitar Maret, sementara bulan Ramadhan terus maju," katanya.

Kalau pun kontrak dimajukan pada Oktober, kata dia, hal itu melanggar regulasi dari Kementerian Keuangan.

Dia mengatakan pada saat Ramadhan hingga Lebaran pekerjaan dihentikan agar lalu lintas tidak terganggu.

"Secara konstruksi belum selesai, secara fungsional harus sudah selesai pekerjaan pada Juni, untuk pekerjaan seharusnya dicor beton tiga kali, kita kerjakan 500 meter dulu, supaya jalan bisa digunakan secara nyaman," katanya.

Pada 2014, pengerjaan proyek Pantura sepanjang 1.300 kilometer dianggarkan Rp1,3 triliun lebih besar dibandingkan 2013 senilai Rp1,1 triliun.

Hingga akhir 2014, dia menyebutkan, target pengerjaan jalan nasional di seluruh Indonesia sepanjang 38.800 kilometer, yakni 94 persen meningkat dari 2013 hanya 92,5 persen.

Berdasarkan data Ditjen Bina Marga, terkait kemantapan kondisi jalan pada akhir 2013, yakni jalan lintas utara 1.314,79 kilometer (km) atau 98.04 persen, sementara tidak mantap 26,25 km atau 1,96 persen.

Sementara itu, kemantapan jalan lintas selatan 813,18 km atau 91,97 persen, sementara kondisi tidak mantap 70,99 km atau 8,03 persen.

Untuk Pulau Sumatera, kondisi kemantapan jalan penghubung lintas 2,18 km atau 93,21 persen, sementara kondisi tidak mantap 159,37 km atau 6,79 persen.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement