Kamis 12 Jun 2014 23:21 WIB

'Anak-anak Jangan Dinilai Hanya dengan Sebuah Tes'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Djibril Muhammad
Anies Baswedan
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggagas Indonesia Mengajar Anies Baswedan mengatakan, ia belum membicarakan soal Ujian Nasional (UN) dengan capres Jokowi.

"Intinya anak-anak jangan dinilai semata-mata dengan sebuah tes seperti UN. Tapi anak-anak harus dinilai juga berdasarkan kualitasnya, juga critical thinking-nya," ujar Anies.

Terkait UN sebagai alat pemetaan pendidikan nasional, kata Anies, seharusnya kalau hasil pemetaan ada sekolah yang buruk kualitasnya harus ada treatment agar kualitasnya meningkat.

Andai Jokowi menang apakah UN akan dihapuskan, Anies mengatakan, ia belum membicarakan soal itu. "Saya belum membicarakan itu dengan Pak Jokowi," katanya di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis, (12/6).

Di tempat terpisah, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Pramono Edhie  Wibowo mengatakan, UN harus tetap diperyahankan oleh pemerintah yang baru. Ujian itu penting dilakukan untuk menhetahui hasil pendidikan anak-anak.

Namun, ujar Edhie, harus diperbanyak muatan lokal dalam UN. Misalnya jangan membuat soal UN yang tidak dipahami anak-anak di daerah, misalnya soal yang menyangkut busway.

Anak-anak di pedalaman, terang Edhie, susah membayangkan busway. Mereka tahunya motor dan perahu, makanya kalau membuat soal UN pikirkan anak-anak pelosok bisa memahami atau tidak. "Jangan disamaratakan. Semua daerah itu punya budaya lokal berbeda," kata Edhie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement