Kamis 12 Jun 2014 17:38 WIB

Prabowo-Hatta Unggul di 8 Provinsi, Jokowi-JK 1 Provinsi

Rep: c73/ Red: Mansyur Faqih
Siluet juru kamera berlatar belakang layar monitor yang menunjukkan hasil suvei Lemabag Survei Nasional (LSN) mengenai elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden di Jakarta, Kamis (12/6).
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Siluet juru kamera berlatar belakang layar monitor yang menunjukkan hasil suvei Lemabag Survei Nasional (LSN) mengenai elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden di Jakarta, Kamis (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jajak pendapat Lembaga Survei Nasional (LSN) memerlihatkan, elektabilitas Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melejit di delapan daerah dari sembilan provinsi yang memiliki jumlah pemilih besar. Sedangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) hanya unggul di satu provinsi.

Dari paparan LSN terlihat, delapan provinsi itu yakni, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatra Utara, Banten, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Sumatra Selatan, dan Lampung. 

Sementara prosentase pasangan Jokowi-JK hanya unggul di provinsi Jawa Tengah. Di daerah tersebut, elektabilitas Jokowi-JK sebesar 47,5 persen. Sementara Prabowo-Hatta meraih 43,3 persen. Sedangkan pemilih yang menyatakan tidak tahu (undecided) sebesar 9,2 persen.

Di Jawa Barat yang merupakan provinsi dengan pemilih terbesar di Indonesia, elektabilitas Jokowi-JK tertinggal cukup signifikan dari Prabowo-Hatta. Prabowo-Hatta meraih prosentase 47,6 persen. Sedangkan Jokowi-JK sebesar 28,2 persen.

Berdasarkan survei LSN tersebut, alasan pemilih memilih Prabowo-Hatta salah satunya karena faktor sikap tegas, dengan prosentase 56,5 persen. Kemudian karena berlatar belakang TNI, sebesar 13,4 persen. 

Sementara alasan pemilih memilih Jokowi-JK karena sosoknya yang merakyat dengan prosentase 40,1 persen. Kemudian, 12,6 persen karena figur sederhana.

Survei dilakukan LSN pada 1-8 Juni 2014, yang dilakukan di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Populasinya yaitu penduduk yang sudah memiliki hak pilih dan tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

Jumlah sampel sebanyak 1070 responden, yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara rambang berjenjang (multistage random sampling). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement