Rabu 11 Jun 2014 21:05 WIB

Wanda: Keputusan PAN Melenceng dari Cita-Cita Reformasi

Wanda Hamidah
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Wanda Hamidah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Wanda Hamidah menilai keputusan partainya mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden telah melenceng dari cita-cita reformasi yang menjunjung tinggi kemanusiaan.

"Saya rasa kebijakan PAN (mengusung Prabowo sebagai capres) sungguh sangat saya sesalkan. Menurut saya melenceng dari platform dan cita-cita reformasi diantaranya menjunjung tinggi kemanusiaan," kata Wanda seusai menghadiri deklarasi musisi Tanah Air mendukung Jokowi-JK, di Jakarta, Rabu.

Wanda tidak menjelaskan secara persis mengapa keputusan PAN mengusung Prabowo sebagai capres melenceng dari cita-cita reformasi. Dia hanya mengatakan bahwa platform PAN yang menjunjung tinggi kemanusiaan lebih tepat jika diusung oleh sosok Joko Widodo sebagai capres.

"Platform PAN lebih cocok apabila diusung oleh capres Jokowi. Saya berharap PAN suatu hari kembali ke titahnya," kata dia.

Wanda kemudian mengungkapkan bahwa PAN sejatinya sudah berusaha merapat ke kubu Jokowi, namun, kata dia, kemungkinkan PDIP mempunyai pertimbangan tersendiri dan memilih Jusuf Kalla sebagai cawapres Jokowi.

Sementara itu terkait sanksi yang mungkin bakal diterimanya karena tidak sejalan keputusan partai mendukung Prabowo-Hatta Rajasa, Wanda mengaku siap menerima konsekuensinya.

Namun dia mengingatkan partainya untuk tidak mengambil langkah pemecatan terhadapnya hanya karena dirinya mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Kalau dipecat akan menjadi preseden yang buruk. Bayangkan saja misalnya ada anggota PAN ternyata di pilkada memilih Jokowi, dan kalau itu dipecat, berarti akan habis kadernya," kata dia.

Wanda juga mengingatkan apapun sanksi partai yang dijatuhkan terhadapnya harus berlandaskan alasan yang masuk akal.

"Harus dijelaskan aturan mana yang saya salahi," kata Wanda.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement