REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengimbau kelompok lanjut usia (lansia) di Kota Surabaya untuk tetap ikut serta dalam menyosialisasikan tentang keluarga berencana (KB) atau keluarga kecil di Indonesia.
Puluhan lansia dari berbagai rentang usia ikut hadir dalam pelayanan one stop service BKKBN, berupa pusat konseling yang juga diperuntukkan untuk kalangan anak-anak, remaja, dewasa muda, dewasa tua, hingga lansia di Kota Surabaya.
Sekretaris Utama BKKBN Pusat, Ambar Rahayu mengatakan kelompok lansia yang tentunya pernah muda memiliki pengalaman untuk mengajak pasangan usia subur supaya tetap memiliki dua anak. "Keluarga berkualitas adalah keluarga kecil," ujar Ambar, Rabu (11/6).
Ada empat hal terlalu yang perlu dihindari untuk mencegah kematian ibu, bayi, dan anak. Pertama, terlalu muda, misalnya hamil di bawah usia 20 tahun. Kedua, terlalu tua, yaitu hamil di atas 35 tahun. Ketiga, terlalu sering, yaitu jarak antar kehamilan kurang dari tiga tahun. Keempat, terlalu banyak, yaitu jumlah anak yang dilahirkan lebih dari dua.
Ibu Subroto, kader Kelurahan Airlangga mengatakan konseling yang diperolehnya sangat bermanfaat, apalagi konsultasi tersebut biasa diperoleh gratis. Lebih lanjut mereka mengharapkan BKKBN juga menyediakan pengobatan gratis.
Sejauh ini, BKKBN telah memberikan konseling secara gratis. Namun, khusus untuk pelayanan kesehatan, seperti pemeriksaan tubuh atau kontrol penyakit masih dibatasi. Tapi tim terus mengintensifkan pelayanan KB.