REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mendorong pemerintah daerah untuk memasang Ina Geoportal dan melakukan pembaharuan terhadap data tersebut.
"Minimal setiap provinsi memasang Ina Geoportal yang kemudian datanya diperbaharui oleh daerah," ujar Menristek usai membuka Rakornas Informasi Geospasial dan Rakor Penyediaan Citra Satelit Resolusi Tinggi di Jakarta, Kamis (10/6).
Ina-Geoportal merupakan portal informasi geospasial nusantara yang dibangun Badan Informasi Geospasial (BIG) dan bisa dibuka di http://tanahair.indonesia.go.id.
Menristek menambahkan penggunaan informasi geospasial sangat bermanfaat untuk mengetahui potensi daerah, sumber daya alam, hingga peta bencana. "Jadi kami mendorong agar setiap provinsi memasang peta informasi geospasial karena bermanfaat untuk pembangunan dan antisipasi bencana. Bagi provinsi yang sudah terpasang namun belum aktif, maka harus diaktifkan kembali."
Kepala BIG Asep Karsidi mengatakan jumlah daerah yang sudah memasang Ina Geoportal baru sebanyak 25 daerah. "Berdasarkan amanat Perpres 27/2014 maka seluruh lembaga maupun institusi pemerintah harus membangun jaringan informasi geospasial," kata Asep.
Informasi geospasial merupakan informasi yang disusun merujuk pada ruang kebumian dan waktu tertentu. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambil keputusan maupun pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemanfaatan atau pengelolaan kebumian.
BIG pertama kali meluncurkan Ina Geoportal pada 11 Agustus 2012. Ina Geoportal berisi jaringan data geospasial dari beberapa instansi yang memiliki data geospasial dan diintegrasikan menjadi satu portal.
Rencananya Ina Geoportal terdapat kurang lebih data geospasial dari 57 kementerian atau lembaga (K/L), 33 provinsi, dan 500 kabupaten dan kota. Namun, hanya 24 instansi, provinsi, kabupaten yang terintegrasikan dalam Ina Geoportal.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
