REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sinar Mas Group melalui anak usahanya Asia Pulp & Paper (APP) yakni, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, memenangkan penghargaan 2014 Corporate Image Award kategori Paper dalam acara Corporate Image (IMAC) Award 2013 yang diselenggarakan oleh Frontier Consulting Group dan Tempo Media Group.
Indah Kiat dan Tjiwi Kimia sejak tahun 2010 hingga 2014 berturut-turut, selalu menjadi yang terbaik di kategori paper dalam IMAC.
“Kami bersyukur mendapat penghargaan ini, sebagai hasil dari kerja keras kami untuk selalu memberikan yang terbaik,” ujar Suhendra Wiriadinata, Direktur APP, mewakili dua anak usahanya itu, dalam rilis yang diterima ROL, Senin (9/6).
“Penghargaan ini juga mendorong kami untuk selalu memberikan kepuasan kepada konsumen serta masyarakat, yang telah memberikan kepercayaan kepada kami,” lanjutnya.
IMAC Award adalah penghargaan yang prestisius dan hanya dianugerahkan kepada perusahaan-perusahaan yang telah sukses menjaga citra perusahaan secara solid. Memenangkan penghargaan ini merupakan sebuah prestasi yang signifikan untuk manajemen perusahaan. Melalui penghargaan IMAC Award ini, masyarakat dan investor akan memiliki kepercayaan yang lebih tinggi untuk menunjang kinerja perusahaan.
Ada empat dimensi yang diukur untuk menentukan yang terbaik yakni pertama kualitas atas layanan, produk, kepercayaan dan inovasi, kedua tanggungjawab terhadap lingkungan dan sosial, ketiga kinerja yang dilihat dari pertumbuhan perusahaan dan kualitas manajemen serta keempat daya tarik yang diukur berdasarkan seberapa ideal perusahaan menjadi tempat bekerja dan juga kualitas karyawan di perusahaan tersebut.
IMAC Award diinisiasi oleh Handi Irawan D, seorang ahli marketing di Indonesia. Selain Corporate Image Award, Handi juga menginisiasi beberapa penghargaan lain seperti Top Brand Award, Indonesian Customer Satisfaction Award dan National Customer Day. Pemilihan pemenang dalam IMAC Award berdasarkan survey yang diadakan oleh Frontier Consulting Group, melibatkan 2350 responden di Jakarta, Surabaya, dan Medan, dan menggunakan berbagai metode.